![]() |
RAMAI: Ketua Komisi I DPRD Kota Banjarbaru dari Fraksi PKB, Ririk Sumari R, melakukan foto bersama para peserta kegiatan reses di wilayah Sungai Ulin - Foto Dok Isur/Istimewa |
RILISKALIMANTAN.COM, KALSEL – Ketua Komisi I DPRD Kota Banjarbaru dari Fraksi PKB, Ririk Sumari R, menggelar kegiatan reses yang berbeda dari biasanya. Kali ini, Ririk tidak hanya turun langsung ke lapangan, tetapi juga menggandeng Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru dan Puskesmas Sungai Ulin untuk ikut serta dalam menyerap aspirasi masyarakat secara langsung.
Kegiatan reses tersebut dilaksanakan di Posyandu Rambai, Jalan Perambaian RT 35 RW 07 Kelurahan Sungai Ulin, dan berlangsung selama dua hari.
Dalam agenda tersebut, Ririk mengunjungi 14 Posyandu di wilayah tersebut, tujuh di hari pertama dan tujuh di hari kedua. Langkah ini, menurut Ririk, merupakan bentuk evaluasi dari pola reses sebelumnya yang dinilainya kurang menyentuh akar persoalan di lapangan.
“Selama ini banyak masukan dari kader Posyandu yang kami terima, namun tidak langsung direspons oleh pihak terkait. Karena itu, saya putuskan untuk melibatkan dinas dan Puskesmas agar mereka juga bisa mendengar langsung apa yang dibutuhkan,” ujar Ririk, Selasa (27/5/2025).
Sejumlah permasalahan terungkap selama kegiatan berlangsung. Di antaranya adalah keterbatasan sarana prasarana, seperti Posyandu yang belum memiliki gedung permanen, serta kekurangan alat kesehatan dasar seperti tensimeter dan perlengkapan kunjungan rumah.
Ririk menyebut Posyandu memiliki posisi strategis dalam sistem pelayanan kesehatan karena melayani seluruh siklus hidup masyarakat, mulai dari balita hingga lansia. Ia pun menekankan pentingnya penguatan lintas sektor demi mendukung kinerja kader di lapangan.
“Posyandu adalah garda terdepan pelayanan kesehatan masyarakat. Perlu kolaborasi berkelanjutan agar layanan semakin maksimal,” tegasnya.
Sebagai bentuk dukungan langsung, Ririk juga menyerahkan bantuan dana untuk pengadaan alat kesehatan dasar bagi Posyandu.
Sementara, Kepala Puskesmas Sungai Ulin, Rahmi SN, menyambut positif kolaborasi ini. Ia menilai Posyandu sebagai ujung tombak pelayanan yang paling dekat dengan warga, sehingga sinergi antara Puskesmas dan kader sangat penting.
“Seluruh Posyandu sudah memiliki pembina dari tenaga kesehatan. Kolaborasi ini tinggal diperkuat agar lebih efektif dan responsif,” jelas Rahmi.
Kegiatan ini diharapkan menjadi contoh sinergi antara legislatif dan eksekutif dalam memperkuat pelayanan dasar kepada masyarakat, khususnya di bidang kesehatan komunitas.
Penulis: H Faidur