SAMBUTAN: Bupati Banjar, H Saidi Mansyur memberikan sambutan di depan peserta bimteg - Foto Dok rsb.banjarkab.go.id |
RILISKALIMANTAN.COM, KALSEL– Lembaga Study dan Kajian Penyelenggara Negara (LSKPN) Banjarmasin, melakukan kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Banjar, untuk melakukan Pemantapan Wawasan Kebangsaan dan Pembinaan Desa Sadar Hukum dalam Pencegahan Radikalisme, Terorisme dan Tindak Pidana Korupsi bagi Aparatur Pemerintah Desa, Badan Permusyawaratan Desa serta Badan Usaha Milik Desa, Kamis (07/03/2024) di Hotel Best World Kindai, Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).
Dalam prosesnya, kegiatan bimteg dibuka langsung oleh Bupati Banjar, H Saidi Mansyur, didampingi Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD), Syahrialludin, serta perwakilan Kodim 1006 Banjar.
Bupati Banjar, H Saidi Mansyur mengatakan, bimtek ini adalah sarana penting untuk menekankan sikap cinta tanah air, semangat bela negara serta mempererat persatuan dan kesatuan bangsa.
“Masalah radikalisme ini tentunya menjadi perhatian kita kedepan, walaupun selama ini kita sudah menjaga dengan baik bersama TNI di desa kita masing-masing. Terpaparnya radikalisme ini bukan hanya orang tua tetapi juga anak-anak bahkan diri kita sendiri yang tidak menyadarinya,” ujarnya.
Dirinya berharap, melalui bimtek ini para peserta bisa menjaga persatuan dan kesatuan. Karena pencegahan radikalisme bukan hanya dari aparat penegak hukum tetapi juga diri sendiri sebagai abdi negara wajib untuk mencegah radikalisme, terorisme hingga tindak pindana yang lain.
"Semoga ini bisa kita implementasikan bukan hanya teori saja tetapi bisa diterapkan oleh saudara saudari," ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Pendidikan dan Latihan LSKPN Banjarmasin, Jonis Martin Siddiqin menyampaikan, kegiatan yang digelar selama tiga hari yakni dari 6–8 Maret 2024, melibatkan 277 desa dan 20 kecamatan yang ada di Kabupaten Banjar.
"Bimtek ini bukan sekedar tehnik yang digeluti oleh para kepala desa, tetapi lebih khusus merangkul Kodim 1006 Banjar untuk memaparkan materi terkait dengan wawasan kebangsaan untuk mencegah radikalisme atau terorisme," tuturnya.
Dirinya berharap, setelah kegiatan ini nantinya akan diadakan tidak lanjut dari peserta untuk membuat forum di desa masing-masing sehingga teori yang diberikan dapat diterapkan.
Sumber: rsb.banjarkab.go.id