![]() |
| SOSOK: Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, Jaya Mualimin - Foto Dok Istimewa |
RILISKALIMANTAN.COM, KALSEL – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menyasar pemenuhan gizi anak-anak dinilai menjadi salah satu pengungkit utama dalam percepatan penurunan stunting di Indonesia, termasuk di Kalimantan Timur (Kaltim).
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim, Jaya Mualimin, menyampaikan bahwa kecukupan gizi sejak usia dini sangat menentukan kualitas tumbuh kembang anak, terutama dalam fase transisi menuju usia sekolah. Menurutnya, MBG memberikan dampak luas karena menjamin kelompok paling rentan mendapatkan nutrisi yang cukup setiap hari.
Selain memperkuat daya tumbuh anak, program ini juga membantu keluarga secara ekonomi.
“MBG ini bisa mengurangi pengeluaran keluarga, yang tadinya hanya untuk makan anaknya, sehingga uang itu bisa digunakan untuk kegiatan lain yang lebih produktif. Itu turut menurunkan angka stunting,” ujarnya, Senin (1/12/2025).
Meski fokusnya pada anak-anak, upaya pencegahan stunting tetap diperkuat melalui 11 intervensi spesifik yang menyasar kelompok rentan lainnya, mulai dari remaja putri, ibu hamil, bayi baru lahir, hingga balita.
Intervensi tersebut antara lain pemberian tablet tambah darah bagi remaja putri, skrining anemia, pemberian tablet tambah darah untuk ibu hamil, pemeriksaan kehamilan (ANC) minimal enam kali, serta pemberian makanan tambahan atau pengobatan gizi buruk bagi ibu hamil yang mengalami kekurangan energi kronis.
Sementara untuk bayi dan balita, intervensi dilakukan melalui promosi ASI eksklusif selama enam bulan, pemberian makanan tambahan dan pengobatan bagi gizi buruk, imunisasi lengkap, penimbangan rutin minimal 90 persen cakupan, Inisiasi Menyusu Dini (IMD), serta pemberian vitamin A.
“Perilaku hidup bersih seperti stop buang air besar sembarangan juga menjadi bagian penting pencegahan. Ini semua adalah intervensi yang harus kita lakukan,” tegasnya.
Dengan kombinasi program MBG dan intervensi spesifik yang berjalan secara berkelanjutan, Pemprov Kaltim optimistis target percepatan penurunan stunting dapat dicapai lebih cepat.
“Demi memastikan generasi masa depan tumbuh sehat, cerdas, dan bebas dari risiko gizi buruk,” tutupnya.
Penulis: Dy/ADV/Diskominfo Kaltim

