Trending

Aksi Konvergensi 2025, Pemkot Banjarbaru Satukan Gerakan Turunkan Stunting dengan Target 14,2%

 

DP2KBP3A Kota Banjarbaru menggelar Pembukaan Rakor dan Evaluasi Tim Percepatan Penurunan Stunting Kota Banjarbaru Tahun 2025 di Ballroom Hotel Roditha Banjarbaru. Foto-dok.Media Center Banjarbaru

RILISKALIMANTAN.COM, KALSEL - Pemerintah Kota Banjarbaru melalui Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kota Banjarbaru menggelar Pembukaan Rapat Koordinasi (Rakor) dan Evaluasi Tim Percepatan Penurunan Stunting Kota Banjarbaru Tahun 2025, bertempat di Ballroom Hotel Roditha Banjarbaru, Rabu (19/11/2025).

Digelarnya kegiatan ini menegaskan komitmen pemerintah dalam upaya percepatan penurunan stunting. Selain itu, dalam rangka aksi konvergensi pencegahan dan percepatan penurunan stunting.

Percepatan penurunan stunting merupakan agenda prioritas nasional yang harus direspons dengan kerja nyata dan kolaborasi lintas sektor. Dengan demikian Pemerintah Kota Banjarbaru berkomitmen penuh untuk terus memperkuat aksi konvergensi melalui perencanaan yang tepat sasaran, pelaksanaan program yang terukur serta evaluasi yang berkelanjutan.

Staf Ahli Wali Kota Bidang Pemerintahan, Pembangunan dan Kemasyarakatan, Kemas Akhmad Rudi Indrajaya mewakili Wali Kota Banjarbaru, Hj. Erna Lisa Halaby saat membuka acara menyampaikan, stunting merupakan persoalan serius yang tidak hanya berdampak pada kesehatan anak.

“Stunting ini juga berkaitan dengan mempengaruhi kemampuan kognitif, produktivitas dan kualitas sumber daya manusia dimasa depan. Oleh karena itu, percepatan penurunan stunting telah ditetapkan sebagai prioritas Nasional dalam RPJMN 2025-2029, dengan target penuruanan menjadi 14,2% pada tahun 2029,” ujarnya.

 

Masih kata Kemas, target ini menuntut kerjasama bersama yang lebih kuat, terarah dan berkelanjutan dari seluruh pemangku kepentingan, baik pemerintah, masyarakat, dunia usaha maupun akademisi.

“Dalam upaya mendukung target tersebut, Kota Banjarbaru terus berupaya memperkuat berbagai program seperti makan bergizi gratis 3B, gerakan orang tua asuh cegah stunting (genting), dapur sehat atasi stunting (dashat) serta sejumlah intervensi spesifik dan sensitif lainnya,” ucapnya.

Rapat koordinasi ini juga menjadi sarana untuk mengevaluasi capaian program tahun sebelumnya serta merumuskan langkah strategis tahun 2025 agar target penurunan stunting dapat tercapai dengan optimal. Melalui aksi konvergensi, diharapkan semua program intervensi, baik spesifik maupun sensitif dapat berjalan secara terpadu dan tepat manfaat. 

Sumber: Media Center Banjarbaru

Lebih baru Lebih lama