Trending

Indosat Kantongi Rp13,5 Triliun di Kuartal II 2025, Mantapkan Langkah Jadi AI-TechCo

TOWER: Penampakan salah satu tower pemancar sinyal milik Indosat Ooredoo Hutchison/IOH - Foto Dok Istimewa

RILISKALIMANTAN.COM, JAKARTA — PT Indosat Tbk (Indosat Ooredoo Hutchison/IOH) mencatat pendapatan sebesar Rp13,5 triliun pada kuartal II tahun 2025. Meski turun tipis 0,3% dibandingkan kuartal sebelumnya, perusahaan tetap membukukan laba bersih Rp1,024 triliun dan memperkuat komitmen menuju transformasi sebagai perusahaan teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI-TechCo).

Dalam laporan kinerja yang dirilis Selasa (30/7/2025), Indosat melaporkan EBITDA sebesar Rp6,4 triliun dengan margin mencapai 47,6%. Capaian ini didorong oleh efisiensi biaya dan pengelolaan operasional yang disiplin di tengah dinamika industri telekomunikasi nasional.

“Indosat terus melangkah dalam agenda transformasi digital, dengan tetap menempatkan teknologi inklusif sebagai inti dari strategi pertumbuhan,” ujar Vikram Sinha, President Director & CEO Indosat Ooredoo Hutchison.


Hingga akhir Juni 2025, Indosat melayani 95,4 juta pelanggan dengan rata-rata pendapatan per pengguna (ARPU) sebesar Rp38.900. Konsumsi data meningkat signifikan, tercermin dari pertumbuhan trafik data sebesar 10,3% dibandingkan kuartal sebelumnya.

Untuk mengimbangi permintaan layanan digital, Indosat telah mengoperasikan lebih dari 203.000 BTS 4G—bertambah 15.000 BTS selama semester pertama 2025. Belanja modal (CAPEX) mencapai Rp7,5 triliun, dengan 79% dialokasikan untuk penguatan jaringan dan peningkatan pengalaman pelanggan.

Dari sisi keuangan, perusahaan menunjukkan fundamental yang solid dengan rasio utang bersih terhadap EBITDA berada di level 0,49 kali, memberi ruang fleksibel bagi ekspansi jangka panjang.

Sebagai bagian dari ekspansi inovasi, Indosat meresmikan AI Experience Center (AIEC) di Jayapura, Papua. Fasilitas ini menjadi langkah nyata dalam pemerataan teknologi AI, terutama di sektor pendidikan dan layanan kesehatan daerah tertinggal.

Indosat juga didapuk sebagai mitra utama AI Center of Excellence, program strategis nasional dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) yang menggandeng mitra global seperti NVIDIA dan Cisco. Kolaborasi ini ditujukan untuk memperkuat ekosistem kecerdasan buatan nasional serta pengembangan talenta digital di Indonesia.

“Transformasi kami belum berhenti. Fokus kami tetap pada inovasi, kolaborasi, dan dampak nyata untuk kemajuan digital Indonesia,” tutup Vikram.

Sumber: Rilis 

Lebih baru Lebih lama