Trending

101 Rumah Tidak Layak Huni Akan Direhabilitasi Lewat Program Unggulan Banjarbaru

BICARA: Kepala Disperkim Banjarbaru, Abdussamad, saat memberikan keterangan tentang program rehabilitasi rumah tidak layak huni di tahun 2025 - Foto Dok H Faidur 

RILISKALIMANTAN.COM, KALSEL – Pemerintah Kota Banjarbaru menargetkan perbaikan 101 unit rumah tidak layak huni (RTLH) sepanjang tahun 2025 melalui program unggulan "Barakat Gawi Banjarbaru". Program ini digulirkan untuk menjawab kebutuhan perumahan layak bagi warga berpenghasilan rendah, khususnya di kawasan padat dan pinggiran kota.

Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Banjarbaru, Abdussamad, mengungkapkan bahwa program ini akan difokuskan di tiga kecamatan yang dinilai memiliki tingkat kerawanan hunian tertinggi, yakni Cempaka, Landasan Ulin, dan Liang Anggang.

“Biasanya rumah tidak layak itu berada di wilayah pinggiran kota. Ini sejalan dengan kondisi sosial ekonomi masyarakat di sana,” ujarnya saat penyerahan bantuan rehabilitasi rumah tidak layak huni di Kecamatan Cempaka, Rabu (30/7/2025).


Ia mengatakan, setiap penerima program akan mendapat bantuan stimulan sebesar Rp25 juta. Dana tersebut bersifat swakelola dan menjadi pendamping dana swadaya warga untuk memperbaiki atau membangun kembali rumah mereka. "Berdasarkan pengalaman sebelumnya, proses pembangunan umumnya rampung dalam waktu satu hingga dua bulan," sambungnya.

Menariknya, jumlah penerima bantuan diperkirakan masih bisa bertambah. Selain mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025, Pemkot juga membuka peluang kolaborasi dengan sektor swasta melalui program Corporate Social Responsibility (CSR).

“Beberapa perusahaan yang kita ajukan proposalnya sudah menunjukkan ketertarikan untuk ikut berkontribusi,” ungkap Abdussamad.

Program "Barakat Gawi Banjarbaru" merupakan bagian dari strategi pemerintah kota dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara berkelanjutan. Selain menyasar hunian, program ini juga diharapkan mampu memicu partisipasi masyarakat dalam pembangunan berbasis komunitas.

Penulis: H Faidur 

Lebih baru Lebih lama