Trending

Wah! Warga Tanggerang Selatan Dihebohkan di Paru Sapi Ada Nama Orang Yang Berkurban

PARU SAPI KURBAN: Penampakan tulisan yang bernama pemberi hewan kurban di Masjid Jami Al Ikhlas di Pondok Betung, Tangerang Selatan, Sabtu (7/6/2025). Foto Dok Nett


RILISKALIMANTAN.COM, BANTEN - Warga RT 002/RW 001, Kelurahan Pondok Betung, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, dihebohkan dengan penemuan tak biasa pada hewan kurban saat perayaan Idul Adha 2025. Tulisan menyerupai nama seseorang ditemukan di paru-paru seekor sapi kurban.

Peristiwa ini terjadi di Masjid Jami Al Ikhlas. Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM), KH. Dr. Suhada, S.Ag., M.Ag, menjelaskan bahwa pihaknya menerima 15 ekor kambing dan 3 ekor sapi dari para donatur untuk dikurbankan.

"Proses penyembelihan berjalan lancar. Namun saat proses penyesetan atau pemotongan daging, salah satu panitia kami, Yusman, menemukan hal yang tidak biasa," ujar KH Suhada kepada wartawan, Sabtu (7/6/2025), di halaman Masjid Jami Al Ikhlas.

Ia melanjutkan, panitia menemukan tulisan yang membentuk nama seseorang di bagian paru-paru salah satu sapi kurban. Tulisan tersebut menyerupai nama salah satu pekurban: Muhammad Mustofa bin Jalal Sahidi.

"Yang membuat kami terkejut, nama tersebut tercatat sebagai pemberi hewan kurban berupa kambing, bukan sapi," jelasnya.

KH Suhada menyebut kejadian ini sebagai Sirrun min Asrarillah (rahasia dari rahasia Allah) yang tidak masuk dalam logika manusia.

"Nama di paru-paru itu sangat berbeda dengan nama yang tertulis pada label yang digantung di leher hewan. Semua nama ditulis manual oleh panitia dan tidak ada yang cocok dengan tulisan itu. Kami yakin ini bukan rekayasa manusia," tegasnya.

Peristiwa ini kemudian menjadi viral, salah satunya setelah diunggah oleh akun Instagram @infobintaro pada Minggu (8/6/2025). Banyak warganet menyebut kejadian ini sebagai bentuk keajaiban di momen Idul Adha.

"Selama bertahun-tahun kami menyelenggarakan kurban, baru tahun ini mengalami kejadian luar biasa seperti ini. Mungkin ini bentuk dari keikhlasan dan ketulusan hati si pemberi kurban," pungkas KH Suhada.

Sumber: tribunnews
Lebih baru Lebih lama