Trending

Pemprov Kalsel Evaluasi Aksi Konvergensi Stunting, Targetkan Tekan Prevalensi di Bawah Nasional

PENILAIAN: Pemprov Kalsel melakukan evaluasi terkait langkah konkrit pemerintah kabupaten/kota se-Kalsel - Foto Dok Istimewa

RILISKALIMANTAN.COM, KALSEL – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan terus memperkuat langkah percepatan penurunan stunting melalui Penilaian dan Ekspose Pelaksanaan 8 Aksi Konvergensi Tahun 2025. Kegiatan yang digelar oleh Tim Percepatan Pencegahan dan Penurunan Stunting (TP3S) ini berlangsung selama dua hari dan melibatkan seluruh kabupaten/kota se-Kalsel.

Kegiatan resmi dibuka oleh Pj Sekdaprov Kalsel, Muhammad Syarifuddin, yang diwakili Plt Asisten Pemerintahan dan Kesra, Farhanie, di Banjarbaru, Selasa (10/6/2025). Dalam sambutannya, Farhanie menegaskan bahwa penanganan stunting menjadi agenda strategis nasional dan Kalsel termasuk daerah prioritas.

“Prevalensi stunting kita masih di angka 22,9 persen, lebih tinggi dari rata-rata nasional 19,8 persen. Ini harus menjadi perhatian serius seluruh pemangku kepentingan,” tegasnya.


Hari pertama penilaian diikuti tujuh daerah: Tanah Laut, Banjar, Banjarbaru, Banjarmasin, Barito Kuala, Kotabaru, dan Tanah Bumbu. Evaluasi dilakukan tidak hanya melihat capaian angka, tetapi juga menyoroti praktik-praktik inovatif yang dapat direplikasi oleh daerah lain.

Menurut Farhanie, delapan aksi konvergensi menjadi tolok ukur efektivitas program penanganan stunting, mulai dari perencanaan, penganggaran, pelaksanaan hingga monitoring dan evaluasi.

“Kunci utama keberhasilan adalah konsistensi dan kolaborasi. Tak hanya dari pemerintah, tapi juga dari swasta, media, dan masyarakat. Penanganan stunting harus menyeluruh dan berkelanjutan,” ujarnya.

Ia mengapresiasi sejumlah daerah yang telah menunjukkan penurunan prevalensi secara bertahap. Menurutnya, ini menandakan adanya keseriusan dan komitmen yang mulai membuahkan hasil.

Kegiatan akan berlanjut ke hari kedua dengan menghadirkan enam kabupaten lainnya, yakni Tapin, Tabalong, Balangan, Hulu Sungai Utara, Hulu Sungai Tengah, dan Hulu Sungai Selatan.

“Insyaallah, dengan kerja kolaboratif dan tidak menyerah, kita bisa mempercepat penurunan angka stunting di Banua,” tutup Farhanie.

Sumber: MC Kalsel  

Lebih baru Lebih lama