![]() |
BANGUN: Prosesi pembangunan intek darurat oleh Bidang Cipta Karya, PUPR Kalsel - Foto Dok Istimewa |
RILISKALIMANTAN.COM, KALSEL – Untuk mengantisipasi gangguan suplai air bersih dari intek utama di Karang Intan, Kabupaten Banjar, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Kalimantan Selatan membangun sistem intek darurat melalui Bidang Cipta Karya. Proyek ini menjadi langkah strategis dalam menjamin ketersediaan air bersih saat kondisi darurat.
Plt Kepala Dinas PUPR Kalsel, M. Yasin Toyib, melalui Kepala Seksi Penyehatan Lingkungan Permukiman dan Air Minum, Angga Rinaldi Rizal, mengungkapkan bahwa pembangunan intek darurat telah mengantongi izin resmi dari Balai Wilayah Sungai III. Izin tersebut mengatur kapasitas pengambilan air hingga 150 liter per detik, yang hanya boleh digunakan pada kondisi darurat.
“Pengambilan air bersumber dari saluran irigasi, dan hanya bisa digunakan ketika intek utama mengalami gangguan,” kata Angga saat ditemui di Banjarbaru, Senin (23/6/2025).
Intek darurat ini menggunakan pipa berdiameter 500 milimeter yang dipasang cukup pendek, mengingat lokasi saluran irigasi sangat berdekatan dengan Instalasi BPAM Banjarbakula. Sistem ini juga dilengkapi pompa dengan daya sesuai izin pengambilan air.
Hingga akhir Juni, progres pembangunan telah mencapai 50 persen dan ditargetkan rampung pada akhir Juli 2025. Uji coba operasional dijadwalkan mulai Agustus, dengan catatan hanya akan difungsikan jika intek utama tidak bisa beroperasi.
“Ini bukan pengganti utama, tapi cadangan. Ketika pasokan utama terganggu, kami ingin memastikan masyarakat tetap mendapatkan layanan air, meski dengan debit lebih kecil,” jelas Angga.
Dengan anggaran mencapai Rp1,8 miliar, proyek ini diharapkan menjadi sistem pertahanan penting bagi layanan air bersih Banjarbakula. Meskipun kualitas air dari saluran irigasi tidak sebaik sumber dari Karang Intan, keberadaan intek darurat diyakini mampu mencegah penghentian layanan secara total.
“Setidaknya air tetap bisa mengalir ke pelanggan. Ini bentuk kesiapsiagaan kami agar masyarakat tidak terdampak terlalu parah saat krisis air bersih terjadi,” pungkasnya.
Langkah ini menunjukkan keseriusan Pemprov Kalsel dalam memperkuat infrastruktur pelayanan dasar, sekaligus menjaga ketahanan sistem penyediaan air bersih di tengah potensi gangguan atau kondisi darurat.
Sumber: MC Kalsel