Trending

Gubernur Kalsel Gowes Bareng Forkopimda ke Bukit Manjai, Tinjau Produksi Albumin di BPBAT Mandiangin

KOMPAK: Gubernur Kalimantan Selatan H. Muhidin bersama istri Hj. Fathul Jannah dan rombongan saat meninjau fasilitas BPBAT Mandiangin - Foto Dok Istimewa 

RILISKALIMANTAN.COM, KALSEL – Gubernur Kalimantan Selatan H. Muhidin bersama istri Hj. Fathul Jannah dan jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) menggelar gowes bersama yang berakhir di kawasan Bukit Manjai, Mandiangin, Kabupaten Banjar, Minggu (4/5/2025).

Rute gowes dimulai dari Polda Kalsel dan melewati sejumlah ruas jalan Banjarbaru hingga menempuh jalur berbukit menuju lokasi finish. Gubernur dan rombongan sempat beristirahat di beberapa titik, termasuk Alaska Park dan Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Mandiangin milik Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Tiba pukul 09.30 WITA di Bukit Manjai, Gubernur bersama Kapolda Irjen Pol. Rosyanto Yudha Hermawan, Danrem 101/Antasari Brigjen Inf Ilham Yunus, Kabinda Brigjen Pol. Nurrullah, dan sejumlah pejabat lainnya menikmati suasana santai sambil berdialog.

Di sela kegiatan, Gubernur H. Muhidin meninjau langsung fasilitas BPBAT Mandiangin yang memproduksi berbagai jenis bibit ikan, termasuk haruan dan papuyu. Ia menyoroti potensi pengembangan produk kesehatan Albumin GaHar (Gabus Haruan), yang diyakini memiliki manfaat besar bagi masyarakat.

“Albumin dari ikan haruan ini sangat baik untuk kesehatan. Produksi harian bisa capai 1 liter, cukup untuk menghasilkan 50 botol. Ini peluang besar,” ungkapnya.


Gubernur mengapresiasi pemberian 50 botol albumin yang dibagikan kepada jajaran Forkopimda untuk dicoba langsung. Varian rasa yang tersedia di antaranya original, lemon, dan leci.

“Rasanya unik, ada cita rasa ganyir. Ini perlu kita dorong produksinya agar bisa memenuhi kebutuhan masyarakat,” ujar Muhidin.

Ia juga menyoroti pentingnya uji kelayakan produk ke BPOM serta spesifikasi jenis dan manfaat albumin agar lebih dikenal publik. Saat ini, BPBAT Mandiangin mampu memproduksi hingga 600 ribu ton per tahun, jauh lebih tinggi dibandingkan Dinas Perikanan Provinsi Kalsel (20 ribu ton) dan ULM (sekitar 100–200 ribu ton).

“Kebutuhan albumin di Kalsel belum terpenuhi. Saya ingin ini dikembangkan lebih luas lagi, bahkan jika perlu bahan alami dulu sebelum pembibitan besar-besaran,” tegasnya.

Gubernur berharap pengembangan produk berbasis ikan lokal seperti Albumin GaHar dapat menjadi bagian dari program kesehatan masyarakat dan sekaligus membuka peluang industri baru di sektor perikanan Banua.

Sumber: wasaka.kalselprov.go.id 

Lebih baru Lebih lama