![]() |
PENINJAUAN: Komisi III DPRD Balangan saat melakukan inspeksi jalan rusak sekitar SMPN 1 Awayan - Foto Dok Istimewa |
RILISKALIMANTAN.COM, KALSEL – Jalan utama di sekitar SMP Negeri 1 Awayan, Kecamatan Awayan, Kabupaten Balangan, akhirnya mendapat perhatian serius dari Komisi III DPRD setempat setelah kondisi kerusakan parahnya viral di media sosial. Infrastruktur yang telah rusak selama hampir 10 tahun ini menjadi keluhan masyarakat karena tak kunjung mendapatkan penanganan.
Ketua Komisi III DPRD Balangan, Hafiz Ansyari, memimpin langsung kunjungan lapangan menyampaikan keprihatinan mendalam melihat langsung kondisi jalan yang menjadi akses vital menuju fasilitas publik, seperti sekolah, puskesmas, dan perkantoran.
“Jalan ini bukan hanya akses pendidikan, tapi juga pelayanan dasar masyarakat. Di musim hujan, kondisinya sangat berbahaya karena berlumpur dan licin, terutama bagi anak-anak sekolah. Ini jelas perlu perhatian segera,” tegas Hafiz, Rabu (21/5/2025).
Kondisi jalan tersebut juga telah berulang kali diusulkan oleh pemerintah kecamatan melalui forum Musrenbang, namun hingga kini belum terealisasi. Camat Awayan, Aswal Salahuddin, mengungkapkan bahwa permintaan perbaikan sudah disampaikan berkali-kali namun belum mendapat prioritas.
“Kami sudah berjuang bertahun-tahun melalui mekanisme resmi, tapi sampai sekarang belum ada tindakan konkret,” ujarnya.
Dari sisi pemerintah daerah, Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Balangan, Rina Ariyani, menjelaskan bahwa keterbatasan anggaran menjadi alasan belum terealisasinya perbaikan. Namun, ia memastikan bahwa perencanaan perbaikan akan diusulkan dalam Anggaran Biaya Tambahan (ABT) tahun 2025 dan pengerjaan fisik dijadwalkan pada 2026.
“Perbaikannya belum bisa dilakukan tahun ini karena anggaran sudah diketok. Tapi kami akan usulkan perencanaan lewat ABT, dan pelaksanaan fisik kami targetkan tahun depan,” jelas Rina.
Peninjauan ini menjadi simbol respons DPRD terhadap aspirasi masyarakat, sekaligus sinyal kuat kepada pemerintah daerah untuk mempercepat perbaikan infrastruktur dasar yang menyentuh langsung kebutuhan warga.
Penulis: Mardiana