![]() |
BANJIR: Penampakan banjir yang terjadi di Kabupaten Kapuas yang tak kunjung surut - Foto Dok Istimewa |
RILISKALIMANTAN.COM, KALTENG– Banjir yang melanda wilayah Kecamatan Kapuas Murung dan Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas, masih belum surut. Hingga Selasa (29/4/2025).
Genangan air setinggi sekitar 50 cm masih merendam ratusan rumah warga. Kondisi ini memaksa warga bertahan dengan membangun panggung di dalam rumah sebagai tempat tinggal darurat.
Damang Kepala Adat Dadahup, Sampet, menyampaikan keprihatinannya saat meninjau lokasi terdampak banjir bersama tim dari kabupaten dan kecamatan. Ia menyebut, warga kini kesulitan menjalani aktivitas harian akibat akses yang terganggu dan kebutuhan pokok yang sulit diperoleh.
“Sampai saat ini ketinggian air kurang lebih 50 centimeter di dalam rumah dan untuk mengantisipasi bahaya binatang di air, warga mendirikan panggung di dalam rumah,” ujarnya.
“Selain itu, sembako saat ini sangat dibutuhkan karena sulitnya aktivitas masyarakat, sehingga warga sangat kesulitan mencari sembako,” tambahnya.
Berdasarkan data dari BPBD Kapuas, sejumlah wilayah seperti Desa Palangkau Lama di Kecamatan Kapuas Murung masih terendam banjir sejak 9 April 2025. Tercatat, sebanyak 68 rumah, 79 kepala keluarga (KK), dan 260 jiwa terdampak.
“Saat ini sudah ada 6 KK atau 17 jiwa telah diungsikan ke Gedung Posyandu Desa Palangkau Lama dan sebagian masyarakat masih bertahan di rumahnya masing-masing yang memiliki bangunan lebih tinggi dari rendaman air,” kata Udin, warga Desa Palangkau Lama.
Udin juga berharap adanya bantuan segera dari pemerintah. “Kami juga berharap kepada pemerintah agar diberikan bantuan dan perhatian kepada kami, karena air masih menggenang dan sangat berdampak pada aktivitas sehari-hari,” ucapnya.
Sementara, Kepala Desa Palangkau Lama, Hj. Siti Adawiyah, menjelaskan banjir disebabkan oleh luapan Sungai Barito dan DAS Kapuas yang diperparah oleh hujan deras dalam beberapa hari terakhir.
“Sejak 19 April sudah 68 rumah terendam, ada 79 KK atau 260 jiwa, dan sebagian sudah diungsikan di gedung Posyandu. Aktivitas sekolah juga terganggu,” ujarnya.
Ia menyebut BPBD Kabupaten Kapuas telah meninjau wilayah mereka pada 28 April. Namun, masyarakat tetap berharap ada bantuan konkret dari pemerintah.
Penulis: Sugianto