Trending

Puluhan Siswa di Martapura Diduga Keracunan Makanan Program MBG, 76 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

RAMAI: Situasi depan IGD RSUD Ratu Zalecha Martapura saat sejumlah korban keracunan massal menjalani perawatan - Foto Dok H. Faidur 

RILISKALIMANTAN.COM, KALSEL – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, mendadak jadi sorotan setelah puluhan siswa dari berbagai sekolah swasta dan negeri tumbang usai menyantap hidangan siang, Kamis (9/10/2025).

Peristiwa ini bermula ketika sejumlah siswa dari MTs Assalam, SMA IT Assalam, SD Muhammadiyah, SDN 1 Pasayangan, dan SDN 1 Tungkaran mulai mengeluh mual, muntah, dan pusing tak lama setelah menyantap menu nasi kuning, ayam suwir, kuah sayur, dan buah melon yang disalurkan dari dapur penyedia SPPG Tungkaran.

Beberapa siswa bahkan mengalami gejala lebih berat seperti nyeri perut hebat dan mulut berbusa.

“Anak saya awalnya masih ikut kegiatan sekolah. Setelah salat Zuhur, dia mulai mengeluh perutnya sakit dan muntah-muntah,” ujar Hakim, salah satu orang tua siswa MTs Assalam.


Salah satu korban, Ahmad Nushak, siswa kelas IV MI Assalam, mengaku ayam dalam menu terasa asam dan berbau tidak biasa. “Perut sakit, ayamnya agak aneh,” ucapnya pelan di ruang perawatan RSUD Ratu Zalecha Martapura.

PENANGANAN: Petugas medis memberikan perawatan kepada sejumlah korban keracunan peserta MBG di Martapura - Foto Dok H. Faidur

Kejadian itu memicu kepanikan di lingkungan sekolah. Guru dan relawan segera mengevakuasi para siswa ke rumah sakit dan puskesmas terdekat. Ruang IGD RSUD Ratu Zalecha pun dipenuhi pasien dan orang tua yang cemas sejak sore hingga malam. Tim medis terlihat kewalahan menangani pasien yang terus berdatangan.

Kodim 1006 Banjar dan Polres Banjar langsung turun tangan melakukan penanganan darurat dan penyelidikan. Dandim 1006 Banjar Letkol Inf Bambang Prasetyo Prabujaya mengungkapkan pihaknya sudah mengambil sampel makanan dari dapur SPPG Tungkaran untuk diuji laboratorium. “Kami ingin memastikan apa yang menjadi penyebabnya. Dapur penyedia juga sudah kami hentikan sementara,” ujarnya.

Kapolres Banjar AKBP dr. Fadli menambahkan, pihaknya akan menelusuri seluruh rantai penyediaan makanan MBG. “Sampel bahan makanan sudah kami amankan dan dikirim ke laboratorium. Kami selesaikan secara tuntas,” tegasnya.

Data terbaru yang diterima hingga Kamis malam (9/10/2025) pukul 22.04 WITA mencatat jumlah korban terus bertambah menjadi 76 siswa dari tujuh sekolah di wilayah Kecamatan Martapura. Dari jumlah tersebut, 30 siswa sudah diperbolehkan pulang setelah menjalani perawatan, sementara 46 lainnya masih dirawat di RSUD Ratu Zalecha dan beberapa puskesmas, termasuk Puskesmas Martapura 2.

Sekolah yang terdampak meliputi SMA IT Assalam (20 siswa), MTs Assalam (15 siswa), MI Assalam (14 siswa), SD Muhammadiyah (5 siswa), MTs Muhammadiyah (8 siswa), SDN 1 Pasayangan (4 siswa), dan SDN 1 Tungkaran (10 siswa). Mayoritas korban merupakan siswa sekolah dasar dan madrasah.

BICARA: Dandim 1006 Banjar, Letkol Inf Bambang Prasetyo Prabujaya, didampingi Pj Sekda Banjar Ikhwansyah saat memberikan keterangan peristiwa keracunan massal - Foto Dok H. Faidur

Pemerintah Kabupaten Banjar bergerak cepat menyiagakan empat fasilitas kesehatan untuk menangani para korban. Pj Sekda Banjar Ikhwansyah memastikan seluruh biaya perawatan digratiskan. “Pelayanan harus maksimal, semua biaya ditanggung pemerintah karena ini menyangkut keselamatan anak-anak,” tegasnya.

Hingga berita ini diturunkan, kondisi sebagian siswa dilaporkan mulai membaik. Namun puluhan lainnya masih menjalani observasi intensif sambil menunggu hasil uji laboratorium yang akan memastikan penyebab pasti dugaan keracunan massal dalam program Makan Bergizi Gratis tersebut.

Penulis: H. Faidur

Lebih baru Lebih lama