Trending

Gelar Kick Off Implementation Support Mission, Sekjen ATR/BPN Paparkan Lima Langkah Percepatan dan Peningkatan Kinerja ILASPP

 

ILASPP: ILASPP resmi dimulai, Sekjen ATR/BPN tegaskan soal transparansi dan akuntabilitas -Foto dok ATR/BPN Barito Kuala
 

RILISKALIMANTAN.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Pudji Prasetijanto Hadi, membuka kegiatan Kick Off Implementation Support Mission dengan menegaskan lima langkah strategis percepatan dan peningkatan kinerja Integrated Land Administration and Spatial Planning Project (ILASPP).

Dalam sambutannya di Aula Prona, Kementerian ATR/BPN, Jakarta, Pudji menekankan pentingnya sinergi dan komitmen seluruh pihak dalam memperkuat pelaksanaan ILASPP agar manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.

“Keberhasilan ILASPP tidak hanya ditentukan oleh besar kecilnya anggaran atau banyaknya kegiatan, tetapi oleh cara kita menjaganya,” ujar Pudji.


Pudji kemudian merinci lima langkah utama percepatan ILASPP:

  1. Optimalisasi anggaran, dengan mengevaluasi potensi dana yang belum terserap dan mengalokasikannya pada kegiatan produktif di triwulan IV.
  2. Peningkatan kapasitas SDM, melalui kajian dan pelatihan yang melibatkan mitra strategis.
  3. Penguatan peran Steering Committee, agar koordinasi dan arah kebijakan lebih terarah.
  4. Percepatan proses pengadaan, untuk mendukung kelancaran implementasi program.
  5. Penyusunan Annual Work Plan (AWP) 2026, yang harus selesai dan dilaporkan ke Kementerian Keuangan pada November 2025 sesuai ketentuan Loan Agreement.


Pudji juga menekankan nilai akuntabilitas, transparansi, dan integritas dalam setiap tahapan pelaksanaan proyek.

“Mari kita pastikan program ini dijalankan secara akuntabel, terbuka, dan dapat dipertanggungjawabkan. Wujudkan hasil kerja yang dapat dipercaya, konsisten, dan sesuai standar yang disepakati,” tegasnya.

Ia mengingatkan agar pelaksana program tidak terjebak pada rutinitas birokratis dan menunda tanggung jawab. Menurutnya, keberhasilan ILASPP hanya dapat dicapai melalui kerja kolaboratif yang terintegrasi dan berorientasi hasil nyata.

“Jangan puas hanya dengan seremonial atau angka di atas kertas. Yang kita butuhkan adalah hasil yang benar-benar dirasakan masyarakat,” ujar Pudji.

Pudji berharap kegiatan Kick Off Implementation Support Mission menjadi momentum penyamaan persepsi dan penguatan koordinasi lintas lembaga.

Sementara itu, Kepala Biro Perencanaan dan Kerja Sama Kementerian ATR/BPN, Andi Tenri Abeng, melaporkan bahwa ILASPP merupakan program strategis nasional yang dibiayai oleh Bank Dunia senilai 653 juta dolar AS atau sekitar Rp11,08 triliun. Program ini akan berlangsung selama lima tahun (2025–2029) dan melibatkan tiga kementerian/lembaga utama.

“Per 30 September 2025, realisasi anggaran Kementerian ATR/BPN mencapai sekitar Rp44,22 miliar atau 9,03% dari total pagu 2025 sebesar Rp0,49 triliun,” jelas Andi.

Dari pihak Bank Dunia, Task Team Leader Willem van der Muur menyoroti dua aspek penting yang harus diperkuat dalam pelaksanaan ILASPP, yaitu pengadaan (procurement) dan mitigasi risiko.

“Kami berharap misi ini berjalan lancar dan produktif, serta semakin memperkuat komunikasi antara Pemerintah Indonesia dan Bank Dunia untuk mewujudkan tujuan besar proyek ini,” katanya.

Turut hadir dalam kegiatan ini, Direktur Jenderal Survei dan Pemetaan Pertanahan dan Ruang, Virgo Eresta Jaya; Deputi Bidang Koordinasi Pemerataan Pembangunan Wilayah, Agraria, dan Tata Ruang Kemenko Infrastruktur dan Pengembangan Kewilayahan, Nazib Faizal; jajaran pejabat tinggi pratama ATR/BPN; serta perwakilan dari Kemendagri, Bappenas, dan World Bank.

Sumber: ATR/BPN Barito Kuala

Lebih baru Lebih lama