![]() |
KEBAKARAN: Petugas pemadam kebakaran melakukan pembasahan di lahan hutan yang terbakar - Foto Dok Istimewa |
RILISKALIMANTAN.COM, KALSEL – Status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kalimantan Selatan resmi berakhir pada 30 September 2025. Meski begitu, Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Kalsel memastikan kesiapsiagaan tetap dilakukan untuk mengantisipasi potensi kebakaran.
Kepala Dinsos Kalsel, M. Farhanie, melalui Kepala Bidang Penanganan Bencana, Achmadi, menyebut penanganan karhutla tahun ini relatif lebih terkendali dibanding tahun-tahun sebelumnya.
“Alhamdulillah, penanganan karhutla tahun ini tidak separah tahun-tahun lalu. Beberapa lokasi yang sebelumnya kering sekarang sudah berair sehingga memudahkan proses pemadaman,” ujarnya, Jumat (3/10/2025).
Menurutnya, faktor cuaca menjadi kunci utama. “Sepuluh hari operasi hujan buatan ditambah hujan alami yang cukup sering turun membuat banyak titik rawan basah dan mudah dipadamkan,” jelasnya.
Dinsos Kalsel juga turun langsung ke sejumlah lokasi terdampak karhutla, seperti di Pengayuan, Jalan Golf, dan Peramuan. Wilayah Banjarbaru dan Kabupaten Banjar turut menjadi perhatian khusus karena termasuk daerah rawan.
Dalam penanganan di lapangan, Dinsos menurunkan tim Tagana, Pelopor Perdamaian, mobil tangki, hingga mobil rescue. Sementara untuk titik sulit dijangkau, penanganan dilakukan bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui heli bombing.
Meski status darurat telah dicabut, Achmadi mengingatkan masyarakat agar tetap waspada. “Memang karhutla tetap terjadi, tapi intensitas dan dampaknya jauh lebih rendah dibanding tahun-tahun sebelumnya. Potensi tidak bisa kita abaikan, makanya kita tetap siaga penuh,” pungkasnya.
Sumber: MC Kalsel