![]() |
BICARA: Koordinator Lapangan Proyek, Bustanul Arifin - Foto Dok H Faidur |
RILISKALIMANTAN.COM, KALSEL – Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Selatan angkat bicara terkait keluhan warga sekitar terhadap proyek pembangunan Jembatan Ahmad Yani Kilometer 31, Banjarbaru. Keluhan mencakup terganggunya akses jalan dan dampak sosial-ekonomi bagi warga sekitar.
Koordinator Lapangan Proyek, Bustanul Arifin, menjelaskan bahwa pihaknya telah menerima masukan dari sejumlah warga, terutama yang terdampak langsung oleh konstruksi jembatan. Ia menyebut, setidaknya tiga warga mengalami kesulitan akses jalan karena lokasi pembangunan.
“Kami pastikan akses jalan tetap tersedia dan layak. Akses dibuat landai agar bisa dilalui keluar masuk warga,” ujar Bustanul saat ditemui di lokasi proyek, Selasa (5/8/2025).
Bustanul juga mengungkapkan bahwa pihaknya telah menunjukkan desain akses jalan alternatif kepada warga, sebagai bagian dari upaya merespons keluhan tersebut secara konstruktif.
Selain itu, BPJN juga menyoroti adanya permintaan warga untuk membahas dampak ekonomi dari proyek, seperti penurunan omzet warung di sekitar oprit jembatan.
“Karena tidak semua warga bisa hadir, pertemuan lanjutan akan digelar Kamis (6/8/2025) dengan melibatkan Pemko Banjarbaru,” imbuhnya.
![]() |
PEMBANGUNAN: Penampakan proyek pembangunan Jembatan Ahmad Yani Kilometer 31, Banjarbaru - Foto Dok H Faidur |
Adapun terkait desain struktur jembatan, Bustanul menegaskan bahwa abutment (pondasi ujung jembatan) telah selesai dibangun dan tidak dapat diubah karena mengikuti ketentuan teknis yang baku.
“Kami tetap komitmen memastikan warga merasa nyaman dengan desain yang ada. Kami juga telah menunjukkan rencana solusi kepada warga, dan mudah-mudahan bisa diterima,” pungkasnya.
Pertemuan lanjutan antara warga, BPJN Kalsel, dan pemerintah kota diharapkan dapat menghasilkan solusi yang saling menguntungkan, tanpa mengganggu progres pembangunan jembatan.
Penulis: H Faidur