![]() |
KONSOLIDASI: Forum Pembauran Kebangsaan Balangan melakukan konsolidasi antar etnis - Foto Dok Istimewa |
RILISKALIMANTAN.COM, KALSEL – Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kabupaten Balangan menggelar kegiatan koordinasi lintas elemen sebagai upaya mempererat solidaritas sosial dalam bingkai kebhinekaan, Rabu (16/7/2025).
Mengusung tema "Memperkuat Kebersamaan dalam Keberagaman Menuju Indonesia Emas 2045", forum ini menjadi ruang strategis merawat persatuan di tengah dinamika masyarakat majemuk.
Kegiatan yang berlangsung di Paringin ini dihadiri berbagai elemen, mulai dari tokoh adat, perwakilan komunitas lintas suku dan budaya, unsur pemerintah daerah, hingga organisasi masyarakat sipil. Atmosfer yang hangat dan penuh semangat kebangsaan mewarnai forum yang dirancang sebagai media penguatan sinergi kebangsaan menuju visi jangka panjang Indonesia.
Kepala Dinas Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Balangan, Syarifuddin, saat membuka acara menyebut FPK sebagai mitra strategis pemerintah dalam menjaga stabilitas sosial. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antarwarga dalam membangun pondasi keutuhan nasional.
“Forum ini punya peran vital sebagai jembatan dialog antarwarga, menjaga harmoni sosial, serta memperkuat ketahanan bangsa dari akar rumput,” ujar Syarifuddin.
Senada, Ketua FPK Balangan, Sahdi, menegaskan bahwa keberagaman merupakan kekuatan, bukan hambatan. Menurutnya, FPK hadir sebagai ruang inklusif untuk merawat nilai-nilai toleransi, gotong royong, dan persatuan.
“Semangat Bhinneka Tunggal Ika harus terus dihidupkan. FPK hadir bukan hanya untuk berdiskusi, tapi juga memperkuat jejaring kebersamaan yang menjadi fondasi Indonesia di masa depan,” kata Sahdi.
Selain sesi sambutan, kegiatan diisi dengan diskusi interaktif dan pertukaran ide dari peserta yang berasal dari beragam latar belakang budaya. Ragam gagasan yang muncul menjadi refleksi kuatnya semangat kolaborasi warga Balangan dalam menjaga keharmonisan sosial.
Forum ini ditutup dengan komitmen bersama untuk menjadikan FPK sebagai garda depan dalam menjaga persatuan bangsa, serta mendorong forum serupa terus digelar secara berkala guna menyongsong Indonesia Emas 2045 yang inklusif dan berkeadaban.
Penulis: Mardiana