![]() |
BARU: Varian baru Covid-19 sudah menyebar di banyak negara - Foto Dok Nett |
RILISKALIMANTAN.COM, JAKARTA- Salah satu varian terbaru COVID-19 yang bersirkulasi belakangan ini adalah varian Nimbus. Organisasi kesehatan dunia WHO memasukkannya dalam daftar Variants Under Monitoring (VUMs).
WHO memasukkan varian dengan nama resmi NB.1.8.1 ini ke daftar VUMs melalui evaluasi risiko awal pada 23 Mei 2025. Sementara itu, sampel paling awal varian ini terdokumentasi pada 22 Januari 2025.
Hingga 18 Mei 2025, tercatat ada 518 sequences varian Nimbus dari 22 negara yang di-submit ke GISAID. Angka ini mewakili 10,7 persen dari sequence global yang ada hingga minggu ke-17 2025.
"Sementara angkanya masih rendah, ini adalah peningkatan signifikan pada prevalensi dari 2,5 persen 4 minggu sebelumnya," demikian dikutip dari laporan WHO.
WHO juga mencatat kenaikan kasus dan perawatan di rumah sakit, di negara dengan persebaran varian 'Nimbus' NB.1.8.1 yang luas. Namun demikian, data yang tersedia disebut tidak mengindikasikan bahwa varian ini memicu gejala baru yang lebih berat.
Sementara itu, praktisi kesehatan di London Dr Naveed Asif, menyebut varian Nimbus memiliki gejala yang khas yakni nyeri tenggorokan yang berat, serasa ditusuk di bagian belakang kerongkongan saat menelan. Ia menggambarkannya seperti 'razor blade sensation'.
Varian Nimbus pada dasarnya masih merupakan sub-varian Omicron, varian COVID-19 yang dikenal dengan gejala relatif ringan. Secara umum, gejala masih sama antara lain fatigue atau kelelahan, batuk ringan, demam, nyeri otot, dan hidung tersumbat.
"Meski demikian, gejala bisa sangat bervariasi sehingga kewaspadaan menjadi kunci," pesan Dr Asif, dikutip dari Manchester Evening News, Selasa (10/6/2025).
Sumber: Detik