![]() |
BICARA: Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Selatan, H. Kartoyo, saat melakukan reses di Desa Bayanan, Kecamatan Daha Selatan - Foto Dok Humas DPRD Kalsel |
RILISKALIMANTAN.COM, KALSEL– Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Selatan, H. Kartoyo, kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap pembangunan pedesaan dengan turun langsung menyapa warga dalam kegiatan reses masa sidang ke-II tahun 2025.
Kali ini, politisi dari Fraksi NasDem itu memusatkan kegiatan di Desa Bayanan, Kecamatan Daha Selatan, Senin (12/5/2025), sebagai bagian dari upaya menyerap aspirasi warga secara langsung.
Dalam suasana yang akrab dan terbuka, warga menyampaikan berbagai persoalan yang selama ini membebani kehidupan mereka. Mulai dari kerusakan infrastruktur seperti jalan desa dan jembatan penghubung, hingga kebutuhan alat pemotong rumput untuk menjaga kebersihan bantaran sungai yang mulai dipenuhi tanaman liar.
“Kami harap ada perhatian serius dari pemerintah. Jembatan rusak menyulitkan mobilitas warga, dan sungai yang tertutup gulma makin memperparah kondisi,” ujar salah satu tokoh masyarakat dalam forum dialog bersama H. Kartoyo.
Tak hanya itu, persoalan minimnya lapangan pekerjaan juga menjadi sorotan tajam. Warga berharap ada terobosan program padat karya atau pemberdayaan ekonomi lokal yang bisa membuka ruang kerja baru di wilayah mereka.
Merespons hal tersebut, H. Kartoyo menegaskan komitmennya untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat Desa Bayanan hingga ke meja pengambilan kebijakan di tingkat provinsi. Ia menilai bahwa pembangunan di kawasan pelosok tidak boleh tertinggal, terlebih di desa-desa produktif seperti Bayanan.
“Semua yang disampaikan warga akan kami bawa ke forum legislatif. Aspirasi ini bukan sekadar catatan, tapi merupakan mandat untuk diperjuangkan,” tegasnya.
Menurut Kartoyo, reses bukan hanya bentuk kewajiban politik, tapi juga panggilan moral untuk memastikan pembangunan tidak berpusat di kota semata. Desa, ujarnya, harus menjadi poros pembangunan berkelanjutan yang berorientasi pada kesejahteraan rakyat.
Dengan menyentuh langsung denyut kehidupan masyarakat, H. Kartoyo ingin memastikan bahwa suara desa tak tenggelam dalam kebisingan pusat. “Kita tidak boleh membiarkan desa bicara dalam diam. Mereka harus didengar, dan ditindaklanjuti dengan nyata,” pungkasnya.
Sumber: dprdkalselprov.id