![]() |
INSIDEN: Penampakan Jembatan Mahakam yang pada beberapa waktu lalu ditabrak tongkang Bg Azamara 3035 milik PT Samudera Karunia Abadi - Foto Dok Istimewa |
RILISKALIMANTAN.COM, KALTIM – PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) melalui Regional 4 Samarinda bertindak cepat dalam membantu proses evakuasi tongkang Bg Azamara 3035 milik PT Samudera Karunia Abadi (SKA) yang hanyut dan menabrak Jembatan Mahakam, Sabtu (26/4/2025) malam.
General Manager Pelindo Regional 4 Samarinda, Capt. Suparman, menyatakan keprihatinannya atas kejadian tersebut. Dua unit kapal tunda dikerahkan untuk mengamankan tongkang tersebut tidak lama setelah insiden terjadi sekitar pukul 23.00 Wita.
“Kami menyampaikan keprihatinan yang mendalam atas insiden ini dan siap mendukung proses evakuasi hingga tuntas,” ujar Suparman dalam keterangan resminya.
Ia menambahkan, meski insiden terjadi di luar jam operasional Pelindo, pihaknya langsung mengambil langkah cepat dengan mengerahkan sumber daya dan personel yang ada.
“Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, jam pelayanan Pelindo Regional 4 Samarinda berakhir pada pukul 17.00 Wita. Dengan demikian, aktivitas pelayaran pada saat insiden berlangsung berada di luar koordinasi langsung dengan Pelindo,” jelasnya.
Pelindo juga disebutkan terus berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, mulai dari Kepolisian, Basarnas, Otoritas Pelabuhan, hingga instansi pemerintah daerah guna memastikan evakuasi berlangsung aman dan efektif.
Untuk mencegah kejadian serupa, Suparman mengatakan Pelindo akan memperkuat sosialisasi kepada pengguna jasa pelabuhan dan operator kapal tentang pentingnya prosedur keselamatan serta koordinasi intensif, terutama di luar jam operasional.
Sementara itu, Senior Vice President Sekretaris Perusahaan Subholding Pelindo Jasa Maritim (SPJM), Tubagus Patrick, mengungkapkan kronologi respon cepat yang dilakukan. Ia menjelaskan, Pelindo mendapat permintaan bantuan dari agen PT SKA pada pukul 23.50 Wita, tak lama setelah insiden.
“Pada pukul 00.05 Wita kami mengerahkan 2 (dua) unit kapal tunda yaitu TB. Sungai Sepaku dan TB. Herlin 19 untuk menahan tongkang Bg. Azamara 3035 agar tidak hanyut dan agar tidak mengenai jetty Pertamina dan kapal lainnya. Selanjutnya TB. Herlin 19 bersama TB Sea Lion 05 milik PT SKA membantu menambatkan kapal tongkang di dekat Masjid Putih Karang Asam. Alhamdulillah tepat pukul 04.30 WITA tongkang Bg. Azamara 3035 selesai dievakuasi ke lokasi aman,” tutur Patrick.
Sebagai langkah lanjutan, Pelindo Regional 4 Samarinda juga tengah menyiapkan upaya mitigasi dengan mengoptimalkan pelayanan pemanduan dan pengolongan jembatan Mahakam. Salah satu upaya yang dirancang adalah pemasangan alat sensor untuk mengukur kecepatan arus sungai, ketinggian permukaan air, hingga ketinggian muatan kapal.
“Rencana pemasangan alat ini tentunya akan lebih dahulu kami koordinasikan ke pemerintah setempat sebagai pemilik aset jembatan,” tambah Patrick.
Menurutnya, upaya mitigasi risiko tidak bisa dilakukan sendiri, melainkan memerlukan kolaborasi lintas pihak. “SPJM sebagai bagian dari Pelindo Group berkomitmen untuk mengutamakan keselamatan dan keamanan pelayaran dan kegiatan kapal yang beroperasi di wilayah kerja kami,” pungkasnya.
Penulis: Agustina