Trending

Melalui Layanan Penacapat Puskesmas Awayan Berikan Informasi Obat Lebih Jelas

PAMFLET: Inovasi Puskesmas Awayan Penacapat mempermudah pasien mengetahui informasi tentang obat yang diberikan - Foto Dok Istimewa


RILISKALIMANTAN.COM, KALSEL– Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Awayan mencoba mengelola sebuah Inovasi Pelayanan Publik berupa Layanan Penandaan Cara Tepat Minum Obat (Penacapat) untuk efektivitas dalam pemberian informasi obat.

Hal tersebut, berdasarkan Permenkes Nomor 74 tahun 2016, Kegiatan Penyerahan (Dispensing) dan Pemberian Informasi Obat merupakan kegiatan pelayanan yang dimulai dari tahap menyiapkan/meracik obat, memberikan label/etiket, menyerahkan sediaan farmasi dengan informasi yang memadai disertai pendokumentasian.

Kepala Puskesmas Awayan, dr Winphy Prasetyo mengatakan, sebelum ada Layanan Penacapat, pemberian obat di Puskesmas Awayan tidak menggunakan etiket atau penandaan cara pakai obat, orientasi patien oriented yang tidak berjalan, ditambab dengan antusias masyarakat terhadap pemberian edukasi obat masih rendah dan sarana pharmaceuticare yang belum tersedia.

"Sehingga dampak yang terjadi aturan cara pakai dan indentitas obat menjadi kurang jelas, kurangnya kepatuhan pasien dalam minum obat dan tujuan pengobatan tidak tersampaikan kepada pasien," ungkapnya, Senin (18/3/2024).


Dirinya mengungkapkan, sebelum adanya inovasi Penacapat pemberian obat dilakukan dengan berdiri, sehingga tidak terlaksananya pemberian informasi obat dan konseling bagi obat-obatan tertentu sesuai standar, serta obat yang diterima pasien tidak memakai etiket (hanya memakai tulisan spidol saja) yang berdampak menyulitkan pasien untuk memahami akan pentingnya cara tepat minum obat. 

"Dengan berjalannya inovasi Penacapat ini, kini Puskesmas Awayan sudah tersedianya tempat pemberian informasi obat (PIO) dan berkonsultasi, sehingga semua informasi obat tersampaikan dengan baik kepada pasien," ujarnya. 

Dirinya menjelaskan, obat yang diterima pasien sudah memakai etiket (penandaan cara pakai obat) secara lengkap untuk meminimalisir terjadinya kesalahan dalam penggunaan obat oleh pasien. 

"Saya selaku Kepala Puskesmas terus mendorong seluruh pemberi layanan di puskesmas agar terus berinovasi untuk layanan yang lebih baik, dengan adanya layanan Penacapat ini kita berharap kesalahan dalam tata cara minum obat tidak terjadinya," katanya.

Sementara itu, Taupikkurahman selaku Inovator menambahkan, bahwa inovasi Penacapat ini bertujuan agar penerima layanan lebih banyak lagi informasi terkait obat yang diberikan, serta memberikan ruang seluas-luasnya bagi penerima layanan bertanya tentang obat. 

"Keunggulan dari inovasi Penacapat adalah tujuan dari pengobatan tersampaikan jelas kepada pasien serta memudahkan pasien dalam mengetahui cara pakai obat, dosis obat, indikasi obat, serta identitas obat itu sendiri," tukasnya.

Penulis: Mardiana

Lebih baru Lebih lama
Pilkada-Kota-BJB