Trending

Pastikan Dapur MBG Penuhi Standar Profesional dan Higienis, Dandim 1007/Banjarmasin Sidak ke SPPG Belitung Selatan

BERI KETERANGAN: Komandan Kodim 1007/Banjarmasin, Letkol CZI Slamet Riyadi memberikan keterangan kepada wartawan usai melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di wilayah Belitung Selatan – Foto Diskominfo Banjarmasin


RILISKALIMANTAN.COM, KALSEL – Untuk memastikan seluruh dapur program Makanan Bergizi Gratis (MBG) memenuhi standar kelayakan, Komandan Kodim 1007/Banjarmasin, Letkol CZI Slamet Riyadi, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di wilayah Belitung Selatan. 

Dalam peninjauannya, Slamet menegaskan bahwa fasilitas dapur yang dicek telah memenuhi standar kebersihan, keamanan, serta prosedur teknis. Mulai dari kerapian ruang pengolahan, penggunaan meja stainless, instalasi kompor, hingga perlengkapan pendukung dinilai sesuai ketentuan.

“Fasilitas di sini sudah profesional. Standarnya bersih, higienis, dan aman. Ini yang kita harapkan dapat diterapkan di seluruh wilayah Banjarmasin,” ucapnya, Kamis (27/11/2025).

Ia menekankan pentingnya penyamaan standar dapur di seluruh SPPG untuk mencegah insiden serupa yang pernah terjadi. Menurutnya, konsistensi kualitas merupakan faktor utama yang menentukan keamanan pangan untuk anak-anak penerima manfaat MBG.

Slamet juga menambahkan bahwa sidak dilakukan tanpa pemberitahuan sebagai bentuk supervisi langsung di lapangan. Setiap hari, tim melakukan pendampingan dengan target minimal dua lokasi dari total 31 SPPG di bawah pengawasan Kodim 1007/Banjarmasin. Evaluasi berkala pun dijadwalkan setiap pekan.

Wakil Ketua Umum Kadin Kalimantan Selatan, H. Aftahuddin, turut mengapresiasi langkah tegas Dandim yang turun langsung mengawasi kualitas dapur program MBG. Menurutnya, pengawasan seperti ini sangat menentukan kualitas gizi yang disalurkan.

“Alhamdulillah, kami sangat berterima kasih dengan adanya sidak langsung dari Pak Dandim. Dengan pengawasan seperti ini, kami merasa diarahkan, dibimbing, dan diberi masukan tentang apa yang sudah baik dan apa yang perlu diperbaiki,” ujarnya.

H. Aftah, yang juga Ketua APJI Kalsel, menegaskan bahwa program MBG merupakan program pemerintah yang harus dijalankan secara serius. Ia menilai kualitas dapur sangat berpengaruh terhadap kualitas makanan yang diterima anak-anak.

“Kalau dapurnya tidak beres, bagaimana anak-anak bisa dapat gizi yang baik? Kita saja kalau makan pasti pilih yang layak dulu. Jangan sampai kualitas untuk anak-anak malah diabaikan,” tegasnya.

Ia juga mengimbau seluruh pengelola MBG di Kalimantan Selatan untuk memanfaatkan waktu tiga bulan ke depan untuk memperbaiki fasilitas dapur dan meningkatkan kualitas layanan. Aftah menilai margin keuntungan bagi pelaksana MBG sudah memadai, sehingga tidak ada alasan untuk tidak melakukan perbaikan.

“Masa sudah dapat keuntungan lumayan, tapi tidak bisa memperbaiki fasilitas dapur? Ini waktunya kita bersatu meningkatkan kualitas, demi membentuk generasi sehat dan mencegah stunting,” ujarnya.

Ia berharap seluruh pelaksana MBG dapat terus menjaga standar pelayanan agar makanan bergizi yang disalurkan benar-benar aman, layak, dan bermanfaat bagi anak-anak di Kalimantan Selatan.

“Semoga program MBG berjalan lancar demi kesehatan generasi penerus bangsa,” tandasnya.

Sumber/Penulis: Diskominfo Banjarmasin/Realita Nugraha

Lebih baru Lebih lama