![]() |
| PEMBAHASAN: BPK RI bersama PPN/Bappenas melakukan pemeriksaan pendahuluan kinerja ketahanan pangan di Kabupaten Kapuas - Foto Dok Istimewa |
RILISKALIMANTAN.COM, KALTENG – Upaya memperkuat ketahanan pangan nasional terus mendapat perhatian serius. Tim Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) bersama Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) melakukan pemeriksaan pendahuluan kinerja ketahanan pangan di Kabupaten Kapuas, Rabu (5/11/2025).
Kegiatan yang berlangsung di Ruang Rapat Rumah Jabatan Bupati Kapuas itu dihadiri perwakilan BPK RI, Bappenas, serta sejumlah kepala perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kapuas.
Pemeriksaan ini menjadi bagian dari proses evaluasi terhadap efektivitas perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program ketersediaan serta keterjangkauan pangan di daerah. Hasilnya diharapkan dapat memperkuat sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional.
Perwakilan BPK RI, Ikawani Girsang, mengatakan bahwa pemeriksaan dilakukan untuk memastikan pelaksanaan program ketahanan pangan di daerah berjalan sesuai arah kebijakan nasional.
"Kami menilai bagaimana efektivitas koordinasi antarinstansi, mulai dari kebijakan, perencanaan, hingga evaluasi program. Termasuk juga bagaimana peran daerah dalam pengembangan food estate atau Kawasan Sentra Produksi Pangan (KSPP)," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Bapperida Kapuas Ahmad M. Saribi menuturkan, kondisi ekonomi Kapuas menunjukkan tren positif pascapandemi COVID-19.
"Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kapuas tahun 2024 mencapai 4,95 persen, lebih tinggi dibandingkan rata-rata Kalimantan Tengah, meski masih di bawah angka nasional," ujarnya.
Ia menambahkan, sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan masih menjadi penggerak utama ekonomi daerah. Pemerintah daerah juga tengah menyiapkan arah pembangunan jangka panjang melalui RPJPD 2025–2045 dengan tema ‘Kapuas Sejahtera 2045: Maju, Unggul, Mandiri, dan Berkelanjutan’.
Dari sisi ketahanan konsumsi, Kepala DKPP Kapuas Vitrianson menjelaskan bahwa pola konsumsi masyarakat daerahnya tergolong baik.
"Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Kabupaten Kapuas mencapai 87,4. Komoditas yang paling banyak dikonsumsi adalah padi-padian, pangan hewani, minyak dan lemak, serta gula," katanya.
Sementara Kepala Dinas Pertanian Edi Dese memaparkan bahwa Kapuas sejak 2020 telah menjadi bagian dari Program Strategis Nasional melalui pengembangan kawasan food estate yang kini dikenal sebagai Kawasan Sentra Produksi Pangan (KSPP).
"Melalui intensifikasi dan ekstensifikasi, produktivitas pertanian terus ditingkatkan. Kapuas memiliki dua karakteristik lahan utama, yaitu wilayah pasang surut di 12 kecamatan dan nonpasang surut di 5 kecamatan," terangnya.
Menurut Edi, Kabupaten Kapuas menyumbang lebih dari 45 persen total baku sawah di Kalimantan Tengah dengan kontribusi produksi padi sekitar 41 persen dari total produksi provinsi pada 2024.
Ia berharap pemeriksaan yang dilakukan BPK RI dan Bappenas dapat memperkuat kolaborasi antarlembaga dalam membangun sistem pangan berkelanjutan, sekaligus mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) poin kedua, yakni Tanpa Kelaparan.
Penulis: MR Habibie

