|  | 
| RAMAI: Kegiatan Sosialisasi Pendidikan Inklusif Kota Banjarbaru Tahun 2025 - Foto Dok Istimewa | 
RILISKALIMANTAN.COM, KALSEL – Pemerintah Kota Banjarbaru melalui Dinas Pendidikan menggelar Pembukaan Kegiatan Sosialisasi Pendidikan Inklusif Kota Banjarbaru Tahun 2025, yang berlangsung di Aula Balai Guru dan Tenaga Kependidikan (BGTK) Provinsi Kalimantan Selatan, Jalan Ambulung, Loktabat Selatan, Rabu (22/10/2025).
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Wali Kota Banjarbaru Hj. Erna Lisa Halaby, S.E., yang diwakili oleh Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Sri Lailana.
Acara tersebut turut dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarbaru, para ketua komite sekolah, perwakilan tenaga pendidik se-Kota Banjarbaru, serta sejumlah pemangku kepentingan lainnya di bidang pendidikan.
Dalam sambutannya, Wali Kota Banjarbaru melalui Asisten II, Sri Lailana, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan langkah penting dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan yang merata dan berkeadilan bagi seluruh peserta didik, termasuk anak-anak penyandang disabilitas.
“Kegiatan ini menjadi langkah penting bagi kita semua untuk meningkatkan mutu pendidikan tanpa terkecuali. Kota Banjarbaru berkomitmen menjadi kota yang ramah dan inklusif bagi semua,” ujarnya.
Hingga September 2025, tercatat 70 sekolah penyelenggara pendidikan inklusif di Kota Banjarbaru, dengan total 639 peserta didik penyandang disabilitas dari jenjang TK, SD, dan SMP — baik negeri maupun swasta.
Sebagai bentuk dukungan nyata terhadap pendidikan inklusif, Pemerintah Kota Banjarbaru juga telah membentuk Unit Layanan Disabilitas (ULD) — yang menjadi pertama di Kalimantan Selatan. Keberadaan ULD ini menjadi tonggak penting dalam penyediaan akomodasi layak bagi peserta didik penyandang disabilitas.
ULD menyediakan beragam layanan, seperti asesmen gratis, konsultasi bagi guru dan orang tua, pendampingan penyusunan materi ajar, hingga rekomendasi pendampingan belajar di sekolah bagi anak-anak disabilitas.
Lebih lanjut, Pemkot Banjarbaru mengajak seluruh pihak, termasuk komite sekolah dan para pendidik, untuk berperan aktif menyukseskan program pendidikan inklusif di Banjarbaru.
“Kita ingin membangun lingkungan sekolah yang inklusif, menghapus diskriminasi, dan menciptakan komunitas belajar yang ramah bagi semua anak,” tambahnya.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, Pemkot Banjarbaru berharap semangat inklusivitas dapat semakin mengakar di seluruh satuan pendidikan, menjadikan Banjarbaru sebagai kota percontohan dalam mewujudkan masyarakat yang adil, ramah, dan berkesetaraan bagi semua warga.
Sumber: MC Banjarbaru
