RILISKALIMANTAN.COM, WASHINGTON - Utusan tinggi Gedung Putih, Steve Witkoff, mengungkap hasil perundingan antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin yang digelar di Alaska, Jumat (16/8/2025). Salah satu poin penting yang dicapai adalah jaminan keamanan bagi Ukraina, yang disebut sekuat penerapan Pasal 5 NATO.
Witkoff menegaskan, kesepakatan tersebut dapat menjadi “pengubah keadaan” dalam upaya mengakhiri perang Rusia–Ukraina yang telah berlangsung lebih dari tiga setengah tahun. “Kami menyetujui jaminan keamanan yang kuat yang akan saya gambarkan sebagai pengubah keadaan,” ujarnya dalam wawancara dengan CNN, dikutip AFP, Senin (19/8/2025).
Selain itu, Witkoff menyebut Rusia bersedia memberikan sejumlah konsesi, meski tidak dirinci, terkait lima wilayah Ukraina yang kini dikuasai Moskow: Crimea, Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia, dan Kherson. Diskusi mendalam mengenai Donetsk disebut masih berlanjut dan akan dibahas lebih detail pada pekan ini.
Moskow sebelumnya mengklaim kelima wilayah tersebut sah menjadi bagian dari Rusia melalui referendum. Namun, pemerintah Ukraina dan negara-negara Barat menolak mengakui hasil referendum tersebut.
Trump dijadwalkan menjamu Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky serta sejumlah pemimpin Eropa di Washington pada Senin (19/8/2025) waktu setempat. Pertemuan itu akan membahas langkah-langkah untuk mengakhiri konflik, sekaligus tindak lanjut dari hasil pertemuan puncak Alaska.
Beberapa pemimpin Eropa yang hadir di antaranya Perdana Menteri Inggris Keir Starmer, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Kanselir Jerman Friedrich Merz, serta Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte.
Kesepakatan ini menandai perubahan sikap Trump. Sebelum bertemu Putin, ia mendesak adanya gencatan senjata sebagai prasyarat perundingan. Namun, setelah pertemuan Alaska, Trump melunak dan membuka jalan perundingan lebih luas tanpa syarat awal tersebut.
Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio menegaskan, meskipun gencatan senjata belum tercapai, jalan ke arah itu masih terbuka. “Bukanlah sesuatu yang mustahil. Tetapi tujuan akhir kami adalah mengakhiri perang ini,” katanya di NBC, Minggu (18/8/2025).
Trump sendiri dalam unggahan singkat di media sosialnya, Truth Social, menyebut adanya “kemajuan besar bagi Rusia” tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Sumber: international.sindonews.com