Trending

Inovasi “Abracadabra” Dongkrak Literasi dan Kepercayaan Diri Siswa SMPN 2 Lampihong

PEMBIASAAN: Sejumlah siswa SMP Negeri 2 Lampihong melakukan penguatan budaya membaca - Foto Dok Istimewa

RILISKALIMANTAN.COM, KALSEL — Upaya membangun budaya literasi dan keterampilan komunikasi di kalangan pelajar terus dikembangkan di berbagai sekolah, termasuk di SMP Negeri 2 Lampihong, Kabupaten Balangan. Menghadapi tantangan capaian literasi yang menurun tajam, sekolah ini meluncurkan program inovatif bertajuk Abracadabra (Aku Berani dan Percaya Diri dalam Berbicara).

Program ini lahir dari hasil evaluasi terhadap capaian literasi tahun 2023 yang hanya menyentuh angka 72,41%, turun drastis 21,71% dari tahun sebelumnya. Hasil analisis menunjukkan lemahnya kemampuan siswa dalam menemukan informasi eksplisit dan membuat interpretasi sederhana dari teks yang dibaca. Selain itu, rendahnya kepercayaan diri dalam berbicara di depan umum juga menjadi tantangan tersendiri.

“Inovasi ini merupakan jawaban atas lemahnya pendekatan literasi yang selama ini hanya berfokus pada aktivitas membaca pasif,” jelas Hartati, guru sekaligus inisiator program Abracadabra, Senin (28/7/2025).


Melalui program Abracadabra, siswa dilatih untuk tidak hanya membaca, tetapi juga memahami isi bacaan, menyusunnya ulang dengan bahasa sendiri, dan menyampaikan kembali di depan kelas. Pendekatan ini menggabungkan aspek literasi dan keterampilan public speaking dalam satu aktivitas terpadu.

Hasilnya, perubahan signifikan mulai terlihat. Para siswa menunjukkan peningkatan dalam berpikir runtut, memperluas kosakata, dan membangun pemahaman yang lebih mendalam terhadap teks. Lebih dari itu, siswa juga mulai berani menyampaikan pendapat dan berbicara di depan umum dengan percaya diri.

“Alhamdulillah, berkat program ini, capaian literasi kami naik drastis menjadi 95,24% pada rapor pendidikan tahun 2025. Tak hanya itu, para siswa kini jauh lebih percaya diri dalam berbagai forum,” ungkap Hartati.

Program Abracadabra menjadi bukti bahwa inovasi berbasis kebutuhan nyata di lapangan mampu mendorong kemajuan pendidikan secara menyeluruh. SMP Negeri 2 Lampihong menunjukkan bahwa transformasi literasi bukan hanya soal membaca, tetapi tentang membentuk siswa yang mampu berpikir kritis, komunikatif, dan siap menghadapi tantangan masa depan.

Penulis: Mardiana 

Lebih baru Lebih lama