![]() |
PRODUK: Wakil Wali Kota Banjarmasin, Hj. Ananda, menunjukkan sebagian produk yang dijual di pasar murah - Foto Dok Istimewa |
RILISKALIMANTAN.COM, KALSEL — Menyambut Hari Raya Iduladha 1446 Hijriah, Pemerintah Kota Banjarmasin melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin), menggulirkan program Pasar Murah di 52 kelurahan secara bertahap. Program ini berlangsung sejak Selasa (3/6/2025) hingga akhir Juli mendatang, sebagai langkah konkret dalam menekan inflasi dan menjaga stabilitas harga bahan pokok.
Kegiatan ini diluncurkan secara resmi di Balai Kelurahan Sungai Andai, Banjarmasin Utara, dan dibuka oleh Wakil Wali Kota Banjarmasin Hj. Ananda. Turut hadir dalam acara pembukaan jajaran pejabat kota termasuk Asisten II Setdako Taufik Rivani dan Kepala Disperdagin Ichrom Muftezar.
Dalam sambutannya, Hj. Ananda menegaskan bahwa pengendalian harga dan ketersediaan bahan pangan menjelang hari besar keagamaan merupakan prioritas pemerintah kota. Ia juga meminta agar seluruh camat dan lurah aktif menyosialisasikan kegiatan ini ke warga agar manfaatnya dapat dirasakan secara merata.
“Pasar murah ini bukan sekadar kegiatan rutin, tapi bentuk kehadiran pemerintah dalam menjaga daya beli masyarakat. Kami ingin Banjarmasin tetap stabil dan sejahtera, apalagi menjelang momentum besar seperti Iduladha,” ujar Ananda.
Pasar murah tersebut menawarkan komoditas pokok dengan harga terjangkau, seperti beras, minyak goreng, gula, dan telur, bekerja sama dengan Perum Bulog Kalsel. Langkah ini sekaligus menjadi bagian dari strategi pengendalian inflasi menjelang musim permintaan tinggi.
Sementara itu, Kepala Disperdagin Ichrom Muftezar mengungkapkan bahwa pihaknya juga tengah memetakan kebutuhan pasokan untuk mendukung program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG), yang kini mulai diimplementasikan di Banjarmasin. Saat ini, terdapat 26 titik dapur MBG yang setiap harinya menyuplai makanan bergizi untuk ribuan pelajar.
Namun, ia mengingatkan bahwa peningkatan konsumsi pangan akibat program MBG dapat memberi tekanan pada inflasi daerah jika tidak dikelola dengan baik. Untuk itu, Pemkot telah memperkuat kemitraan dengan sejumlah daerah sentra produksi seperti Blitar, Brebes, Subang, serta wilayah terdekat seperti Barito Kuala dan Tanah Laut.
“Kami tidak ingin program strategis nasional ini justru mengganggu pasokan lokal. Karena itu, kerja sama antardaerah menjadi kunci untuk menjaga kelancaran distribusi sekaligus kestabilan harga di lapangan,” jelas Ichrom.
Dengan kombinasi program pasar murah dan antisipasi logistik pangan untuk MBG, Pemkot Banjarmasin menegaskan komitmennya dalam menjaga kesejahteraan warga dan memastikan setiap kebijakan berdampak nyata bagi masyarakat.
Penulis: Realita Nugraha