![]() |
Terlihat dalam sebuah video beredar, seorang ibu menghantarkan anaknya dalam berpakaian badut untuk mengemis. Foto Dok Nett |
RILISKALIMANTAN.COM, RIAU - Sebuah video yang viral di media sosial memicu kemarahan publik setelah memperlihatkan dugaan aksi eksploitasi anak oleh seorang ibu di Kota Pekanbaru. Video tersebut pertama kali dibagikan oleh akun Instagram @pembasmi.kehaluan.reall dan langsung menuai reaksi keras dari netizen.
Dalam rekaman berdurasi singkat itu, terlihat seorang ibu menurunkan dua anak perempuannya dari sepeda motor di pinggir jalan protokol yang ramai kendaraan. Salah satu anak tampak mengenakan kostum badut berwarna pink, sementara yang lain membawa ember kosong yang diduga digunakan untuk meminta sumbangan dari pengendara.
Usai menurunkan anak-anaknya, sang ibu kemudian pergi meninggalkan lokasi. Aksi tersebut diduga sebagai bentuk eksploitasi, di mana anak-anak sengaja “dikerahkan” untuk mengemis demi mendapatkan belas kasihan dari masyarakat.
Kolom komentar unggahan tersebut dibanjiri kecaman dari warganet. Banyak yang menandai akun resmi Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan mendesak agar lembaga tersebut segera turun tangan.
“KPAI harus lihat ini!” tulis seorang pengguna Instagram, disusul komentar serupa dari banyak warganet lainnya.
Sebagian netizen juga menilai bahwa tindakan tersebut mencerminkan strategi manipulatif dari orang dewasa yang memanfaatkan anak-anak untuk mencari uang di jalan, dengan berkedok mengamen atau mengemis.
Hingga berita ini ditulis, belum ada keterangan resmi dari pihak berwenang mengenai identitas ibu dalam video tersebut maupun tindak lanjut dari kasus ini. Namun, kejadian ini kembali menyuarakan keprihatinan masyarakat terhadap maraknya praktik eksploitasi anak di ruang publik.
Peristiwa yang diduga terjadi di salah satu jalan utama Kota Pekanbaru itu memperlihatkan bagaimana anak-anak yang masih kecil dipaksa berada di lingkungan jalan raya yang panas dan berbahaya demi mendapatkan uang.
Aktivis perlindungan anak dan berbagai pihak pun menyerukan pentingnya pengawasan lebih ketat terhadap praktik eksploitasi anak, serta perlunya penindakan tegas bagi pelaku yang terbukti melakukan pelanggaran hak anak.
Sumber: kabarbuen
Tags:
VIRAL