![]() |
ILUSTRASI: Penularan Covid-19 kembali melonjak di Asia - Foto Dok Nett |
RILISKALIMANTAN.COM, JAKARTA- Sejumlah negara di Asia kembali melaporkan peningkatan tajam kasus penularan Covid-19, sejak Mei 2025.
Menurut laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), peningkatan Covid-19 terutama diamati di negara-negara di kawasan Mediterania Timur, Asia Tenggara, dan Pasifik Barat.
WHO pun menyarankan semua negara untuk terus menerapkan pendekatan terpadu berbasis risiko, dalam menghadapi peningkatan kasus Covid-19.
Berikut ini daftar negara di Asia, yang mencatat peningkatan kasus Covid-19 seperti dihimpun dari berbagai sumber.
China
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China (CDC) sepanjang April lalu mencatat sebanyak 168.507 kasus Covid-19 di seluruh negeri. Dari sekitar 5 persen sampel yang dianalisis, semuanya merupakan varian Omicron, dengan subvarian utama adalah seri XDV.
Dalam pembukaan Pekan Sains dan Teknologi Guangzhou pada Sabtu (24/5/2025), Zhong mengatakan masyarakat yang mengalami gejala terutama para lansia sebaiknya segera mencari perawatan medis dalam 48 jam.
"Gelombang infeksi virus corona kali ini berada di puncaknya dan diperkirakan akan menurun pada bulan Juni," kata Zhong.
Laporan menyebut jumlah kasus positif lebih tinggi di provinsi-provinsi selatan, dibandingkan wilayah utara China. Meski kemungkinan terjadinya lonjakan besar dinilai rendah, para ahli mengimbau masyarakat untuk waspada.
Thailand
Dari data WHO, Thailand berada di urutan pertama dengan 69,2 ribu kasus yang dilaporkan ke organisasi kesehatan tersebut selama kurun waktu April-Mei.
Menanggapi kenaikan kasus, pihak berwenang Thailand meningkatkan akses layanan kesehatan digital dan mendistribusikan pembersih. Mereka juga menyediakan konsultasi telemedicine gratis dan pengiriman obat-obatan ke rumah melalui aplikasi pemerintah seperti Mordee dan SaluberMD.
Korea Selatan
Pemerintah Korea Selatan turut memantau penyebaran wabah COvid-19. usai negara-negara tetangga seperti Hong Kong, China, dan Thailand melaporkan peningkatan virus ini.
"Kasus Covid-19 meningkat di beberapa negara tetangga, termasuk Hong Kong, Tiongkok, dan Thailand, yang mengkhawatirkan," kata Wakil Dirjen Kementerian Dalam Negeri dan Keselamatan Korsel, Lee Han Kyung.
"Orang yang berusia 65 tahun ke atas, serta penghuni fasilitas berisiko tinggi, harus divaksinasi sekarang untuk mencegah penyakit parah dan kematian," imbuhnya.
Menurut data pengawasan Korsel, jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit karena Covid-19 sekitar 100 orang selama sebulan terakhir.
Korsel menyebut fluktuasi harian kasus Covid-19 disebabkan perjalanan domestik dan internasional, bersama dengan kurangnya kepatuhan terhadap kebersihan pribadi seperti mencuci tangan.
Malaysia
Kasus Covid di Malaysia juga dilaporkan meningkat. Menurut data dari situs Kementerian Kesehatan negara itu kasus aktif berada di angka 8.609 pada Mei.
Para ahli lalu meminta warga Malaysia untuk waspada terhadap peningkatan kasus Covid-19 terutama saat libur sekolah yakni pada 29 Mei hingga 9 Juni.
Ahli Virologi Kumitaa Theva Das mengatakan biasanya akan ada peningkatan kasus saat terjadi pertemuan besar sehingga potensi virus menyebar sangat tinggi.
Kasus Covid yang sekarang muncul kebanyakan JN.1 keturunan garis Omicron. Para ahli memandang varian ini sebetulnya sudah muncul beberapa tahun lalu di sejumlah negara termasuk Malaysia.
Singapura
Singapura juga mencatat kenaikan kasus Covid-19 dengan perkiraan 14.200 kasus pada awal Mei. Jumlah tersebut naik lebih dari 11.000 dibanding pekan sebelumnya.
Jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit juga meningkat tetapi situasinya masih bisa dikendalikan.
Kementerian Kesehatan Singapura lalu meminta warga lanjut usia, kelompok dengan risiko tinggi, dan penghuni panti jompo untuk menerima vaksin tambahan.
Sumber: CNN Indonesia