![]() |
KOMPAK: Kepala Dinsos Banjarmasin, Nuryadi, melakukan foto bersama peserta forum public hearing - Foto Dok Istimewa |
RILISKALIMANTAN.COM, KALSEL – Dalam upaya memperkuat efektivitas layanan sosial dan menyelaraskan regulasi dengan kebijakan nasional, Dinas Sosial (Dinsos) Kota Banjarmasin menggelar forum public hearing di Aula Kayuh Baimbai, Rabu (7/5/2025) lalu.
Forum ini menghadirkan lintas sektor, termasuk Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), akademisi, lembaga sosial, perwakilan penyandang disabilitas, media, hingga Tim Reaksi Cepat (TRC) Dinsos.
Kepala Dinsos Banjarmasin, Nuryadi, menegaskan bahwa forum semacam ini merupakan kewajiban setiap instansi apabila terdapat perubahan dalam regulasi layanan publik.
“Forum ini bukan sekadar formalitas. Ini adalah wujud transparansi dan akuntabilitas dalam pelayanan publik. Setiap masukan akan menjadi dasar penting dalam laporan tindak lanjut,” ujarnya.
Salah satu fokus utama dalam diskusi adalah optimalisasi pemanfaatan program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS), yang kini terintegrasi dalam skema Universal Health Coverage (UHC). Berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), dari sekitar 15 ribu warga miskin di Banjarmasin, baru sekitar 7 ribu yang terverifikasi secara berkala sebagai penerima manfaat UHC.
“Masih ada sekitar 50 persen data yang harus diverifikasi ulang. Ini penting agar penerima benar-benar sesuai kriteria, dan tidak ada kesalahan data seperti warga yang telah meninggal atau pindah domisili,” jelasnya Nuryadi.
Selain itu, forum ini juga mengkaji ulang sejumlah program pelayanan sosial, menyangkut efisiensi prosedur, penyederhanaan standar layanan, hingga penguatan sarana dan prasarana pendukung. Dinsos berharap hasil public hearing ini dapat meningkatkan kualitas layanan serta mendukung capaian kinerja pelayanan publik yang menjadi perhatian Ombudsman RI.
Inisiatif ini dinilai penting dalam rangka memastikan setiap kebijakan sosial di tingkat daerah mampu menjawab kebutuhan masyarakat secara tepat sasaran dan berkelanjutan.
Penulis: Realita Nugraha