RILISKALIMANTAN.COM, KALSEL – Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Selatan, Desy Oktavia Sari, menunjukkan komitmennya dalam menyerap aspirasi akar rumput lewat kunjungan kerja ke Desa Banua Halat Kanan dan Desa Keramat, Kabupaten Tapin, Senin (12/5/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari agenda reses masa sidang II yang berlangsung hingga 18 Mei 2025.
Dalam pertemuan yang berlangsung hangat dan partisipatif, warga secara terbuka menyampaikan berbagai kebutuhan mendesak yang dihadapi desa mereka. Di sektor pertanian, dua hal yang menjadi sorotan utama adalah perbaikan jalan usaha tani serta ketersediaan alat dan pupuk pertanian yang merata.
"Kalau jalan ke sawah rusak dan pupuk susah didapat, hasil panen kami pun ikut terganggu," keluh seorang warga yang berharap adanya perhatian serius dari pemerintah.
Selain pertanian, sektor pendidikan juga menjadi titik penting dalam aspirasi masyarakat. Warga mengusulkan pendirian pesantren di desa sebagai upaya memperkuat nilai-nilai keagamaan generasi muda. Sementara itu, pada jenjang pendidikan lanjutan, mereka meminta penguatan pendidikan kejuruan di tingkat SMK, khususnya yang berbasis keterampilan kerja.
Menanggapi hal tersebut, Desy menyatakan bahwa dirinya tidak hanya mencatat, tapi juga akan memperjuangkan seluruh aspirasi tersebut dalam perumusan kebijakan daerah.
“Ini bukan hanya soal mendengarkan keluhan, tetapi tentang bagaimana menyuarakan kebutuhan mereka dalam sistem anggaran dan program kerja pemerintah. Desa harus menjadi pusat perhatian, bukan hanya sekadar pelengkap pembangunan kota,” tegas politisi muda ini.
Desy juga menekankan pentingnya pemerataan pembangunan antarwilayah, terutama bagi desa-desa produktif seperti Banua Halat Kanan dan Keramat. Menurutnya, pembangunan tidak boleh berhenti di jalan-jalan besar, tetapi harus menembus sampai ladang dan sawah milik petani.
Dengan semangat keterbukaan dan kehadiran langsung di tengah masyarakat, Desy menegaskan perannya sebagai wakil rakyat yang bekerja dari bawah, bukan hanya dari balik meja dewan.
"Suara desa adalah suara pembangunan. Jika kita ingin Kalimantan Selatan maju merata, maka aspirasi petani, guru, santri, dan pemuda desa harus kita dengarkan dan perjuangkan secara nyata," pungkasnya.
Sumber: dprdkalselprov.id