![]() |
KOMPAK: Wakil Wali Kota Banjarmasin Hj. Ananda, bersama jajaran organisasi perempuan se-Kalsel di acara Halal Bihalal - Foto Dok Istimewa |
RILISKALIMANTAN.COM, KALSEL – Dalam rangka memperingati Hari Kartini ke-147, Wakil Wali Kota Banjarmasin Hj. Ananda, menghadiri acara Halal Bihalal bersama organisasi perempuan se-Kalimantan Selatan, Senin (21/4/2025) di Gedung Mahligai Pancasila, Kota Banjarmasin.mengangkat tema.
Dalam kegiatan yang bertemakan “Kartini Masa Kini, Lawan Stunting dengan Pengetahuan dan Kepedulian”, Ananda hadir bersama Ketua TP PKK Kota Banjarmasin Hj. Neli Listriani dan Wakil Ketua Rusdiati. Hadir pula Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel, M. Syarifuddin, Ketua TP PKK Provinsi Hj. Fathul Jannah, dan para perwakilan organisasi wanita dari berbagai daerah.
Dalam sambutannya, M. Syarifuddin mengingatkan kembali semangat perjuangan R.A. Kartini yang masih relevan hingga hari ini.
“Ungkapan habislah gelap, terbitlah terang bukan sekadar kalimat, tapi cerminan semangat pejuang perempuan yang menginginkan kemajuan, bukan hanya untuk dirinya, tapi juga bagi kaumnya dan bangsanya,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa semangat Kartini kini bisa diwujudkan melalui kontribusi perempuan dalam berbagai sektor, khususnya dalam upaya peningkatan kualitas hidup keluarga, termasuk pencegahan stunting.
Sebagai bentuk apresiasi, sejumlah tokoh perempuan inspiratif Kalimantan Selatan turut menerima penghargaan atas kiprahnya dalam berbagai bidang. Kegiatan ini ditutup dengan tausiah dan doa bersama yang dipimpin oleh Kepala Kanwil Kementerian Agama Kalsel.
Sementara, Wakil Wali Kota Banjarmasin, Hj. Ananda, yang juga menjabat sebagai Ketua Gerakan Organisasi Wanita (GOW) Kota Banjarmasin, menyoroti isu stunting sebagai tantangan besar yang harus dilawan bersama.
“Stunting masih menjadi momok, tidak hanya di Banjarmasin, tapi juga secara nasional. Persoalan ini bersinggungan langsung dengan berbagai faktor seperti kesehatan dan kemiskinan ekstrem,” ujarnya.
Ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor, termasuk dengan pemerintah provinsi, untuk menyelesaikan masalah ini secara menyeluruh.
Selain itu, Ananda mengajak perempuan untuk mengambil peran dalam upaya penyelamatan lingkungan. Ia menekankan pentingnya edukasi pengelolaan sampah sejak dari rumah.
“Bagi saya, pendidikan dimulai dari peran ibu. Kita masih dalam status tanggap darurat sampah. Maka, ibu-ibu harus mengajarkan anak-anaknya sejak dini tentang pentingnya memilah dan mengolah sampah,” tekannya.
Ia pun berharap agar kaum ibu menjadi pelopor dalam membangun kesadaran lingkungan yang berkelanjutan di tengah keluarga dan masyarakat.
Penulis: Realita Nugraha