![]() |
RAMAI: Suasana bimtek aplikasi INARISK yang dilaksanakan oleh BPBD Balangan - Foto Dok Istimewa |
RILISKALIMANTAN.COM, KALSEL – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Balangan mengadakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pemanfaatan Aplikasi INARISK bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) selama dua hari, 20-21 Februari 2025, di Hotel Rattan In Banjarmasin.
Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan meningkatkan pemahaman instansi terkait mengenai pemanfaatan aplikasi tersebut dalam mitigasi dan pengurangan risiko bencana.
Bimtek ini dibuka oleh Sekretaris Daerah Balangan, H Sutikno, serta dihadiri oleh Kepala Pelaksana BPBD Balangan, H Rahmi, beserta jajaran pejabat BPBD. Hadir pula narasumber dari BNPB pusat, yakni Ridwan Yunus dan Asfirmanto Adi, yang memberikan pemaparan mendalam mengenai fungsi dan manfaat aplikasi INARISK.
Kepala Pelaksana BPBD Balangan, H Rahmi mengatakan bahwa aplikasi INARISK merupakan portal berbasis kajian risiko bencana yang menyediakan informasi mengenai ancaman bencana, tingkat kerentanan, kapasitas daerah, serta indeks risiko bencana.
"INARISK juga dapat menampilkan pantauan indeks risiko bencana," ujarnya, Jumat (21/2/2025).
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa aplikasi ini dikembangkan oleh BNPB melalui kerja sama dengan berbagai kementerian dan lembaga terkait. Sistem ini bersifat dinamis dan memungkinkan kolaborasi dari berbagai instansi untuk memperkaya data yang tersedia.
"Tujuan dari dikembangkannya INARISK ini adalah untuk membantu kita mengetahui risiko bencana yang ada di sekitar kita dan langkah-langkah yang dapat kita lakukan untuk mengurangi dampak atau risiko dari bencana di sekitar kita. Selain itu, INARISK juga memiliki manfaat baik bagi pemerintah maupun masyarakat," ungkapnya.
Ia memaparkan bahwa bagi pemerintah, INARISK berperan dalam penyebaran informasi hasil kajian risiko bencana daerah, membantu pengambilan keputusan serta penyusunan strategi penanggulangan bencana, memantau indeks risiko bencana, hingga menyediakan data spasial untuk keperluan tata ruang wilayah.
"Sedangkan manfaat INARISK untuk masyarakat adalah sebagai informasi bagi masyarakat untuk memahami potensi ancaman dan risiko bencana tempat mereka berada, serta sebagai edukasi mitigasi bencana bagi masyarakat baik saat pra bencana, saat tanggap darurat, maupun pasca bencana," tambahnya.
Dengan adanya aplikasi ini, diharapkan seluruh pihak dapat memanfaatkannya dalam penyusunan perencanaan pengurangan risiko bencana. Selain itu, INARISK juga berfungsi sebagai platform untuk berbagi data spasial dalam bentuk layanan GIS, yang dapat dimanfaatkan oleh pemerintah, pemda, dan stakeholder lainnya dalam perencanaan program pengurangan risiko bencana.
"Membantu Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan para pihak dalam menyusun strategi pelaksanaan program, kebijakan, dan kegiatan untuk mengurangi risiko bencana di tingkat nasional hingga daerah, membantu pemerintah dalam melakukan pemantauan terhadap capaian penurunan indeks risiko bencana di Indonesia, serta menyediakan data spasial untuk kepentingan analisa lainnya," pungkasnya.
Penulis: Mardiana