WAWANCARA: Salah satu pemuda Pelopor Kaltim Ada Al Ali Murrabbaniah - Foto Dok Nett |
RILISKALIMANTAN.COM, KALTIM- Tanggal 28 Oktober menjadi momentum bagi para pemuda untuk merenungkan kembali arti persatuan dan kesatuan bangsa, sekaligus menyoroti pencapaian luar biasa yang dicapai oleh generasi muda.
Di tengah tantangan yang dihadapi generasi muda saat ini, Ada Al Ali Murrabbaniah muncul sebagai sosok inspiratif dari Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara.
Dikenal sebagai pemuda pelopor di bidang pendidikan, wanita yang kerap disapa Alda itu, tidak hanya berhasil meraih penghargaan di tingkat provinsi, tetapi juga menciptakan dampak positif bagi masyarakat melalui usaha yang didirikannya.
Dalam rangka memperingati Sumpah Pemuda yang ke-96 ini, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur (Kaltim) mengumumkan Ada Al Ali Murrabbaniah sebagai salah satu pemuda pelopor berprestasi di bidang pendidikan.
Alda, telah berhasil mengharumkan nama Kukar di tingkat provinsi melalui ajang Pemuda Pelopor 2024, bersaing dengan 50 kontestan lainnya. Kesuksesannya tidak lepas dari usaha dan dedikasinya dalam bidang penjahitan, yang ia geluti sejak membuka Rumah Jahit Alda pada tahun 2020 di Jalan Triyu, Tenggarong.
Minat Alda dalam dunia jahit terinspirasi oleh busana indah yang dilihatnya. Awalnya menjadikan jahit sebagai hobi, Alda terdorong untuk menjadikannya sebagai profesi.
“Setelah melihat berbagai model busana yang menarik, saya merasa ingin mencoba menjahit sendiri,” ujarnya dalam wawancara setelah upacara Sumpah Pemuda, Senin (28/10/2024).
Wanita berusia 22 tahun itu juga menceritakan langkah awalnya.
“Setelah lulus dari SMK 2 Tenggarong dengan jurusan Tekstil, saya mencoba sekolah sambil bekerja, dan akhirnya saya mengembangkan kemampuan menjahit,” ujarnya.
Ia memberanikan diri untuk menerima pesanan permak baju seperti kebaya, dress, dan baju pengantin setelah berjualan masker selama pandemi Covid-19.
Keberanian Alda untuk memulai usaha pada tahun 2020 membuahkan hasil.
“Di tahun pertama, saya mulai merintis usaha dan di tahun 2022, saya mulai mengajak teman-teman untuk belajar menjahit,” tambahnya.
Saat ini, Alda telah melatih 11 pemuda di kursus jahit yang dia selenggarakan. Setelah terpilih sebagai pemuda pelopor, dia juga mendirikan komunitas “Penjahit Tenggarong” yang kini memiliki kurang lebih 50 anggota.
“Komunitas ini bertujuan memberikan wadah bagi masyarakat Tenggarong yang ingin belajar menjahit,” jelasnya.
Alda tidak hanya berfokus pada pengembangan diri, tetapi juga berkontribusi dalam pemberdayaan masyarakat. Rumah jahitnya menjadi pusat pelatihan bagi ibu-ibu dari Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan anggota organisasi lain, termasuk Himpunan Mahasiswa Islam Wati.
Kini, Alda tercatat sebagai mahasiswa semester delapan di Fakultas Agama Islam Universitas Kukar (Unikarta) dan aktif dalam berbagai organisasi.
Sebagai pemuda pelopor, Alda merupakan contoh nyata dari generasi muda yang kreatif dan produktif. Gerakan ini memberikan inspirasi bagi banyak orang untuk mewujudkan gagasan menjadi karya nyata yang bermanfaat bagi masyarakat.
“Kami tidak hanya menerima jasa jahitan, tetapi juga mendukung orang-orang yang ingin belajar dan berkembang,” tutup Alda.
Sumber/Penulis: Nett/Agustina