Trending

Pupuk Indonesia Gandeng Bulog untuk Serap Hasil Panen Petani MAKMUR

 

HASIL PANEN: Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi bersama dengan Direktur Utama Perum BULOG, Bayu Krisnamurthi di Kantor Pusat Perum Bulog -Foto dok suara.com


RILISKALIMANTAN.COM, JAKARTA - PT Pupuk Indonesia (Persero) mendorong kesejahteraan petani dengan memperkuat kerja sama program MAKMUR bersama Perusahaan Umum (Perum) BULOG sebagai offtaker. Penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) dilaksanakan langsung oleh Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi bersama dengan Direktur Utama Perum BULOG, Bayu Krisnamurthi di Kantor Pusat Perum Bulog.

Sejak diluncurkan pada tahun 2021, program MAKMUR telah berperan penting dalam mendukung kesejahteraan petani dengan meningkatkan produktivitas pertanian lewat pendampingan dan agro input yang berkualitas.

“Program MAKMUR hadir memberikan pendampingan intensif kepada petani dan budidaya pertanian berkelanjutan. Program ini memiliki potensi yang cukup besar, dengan luasan yang sudah hampir mencapai 300.000 hektare, dengan 100.180,44 hektare untuk tanaman padi." kata Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi ditulis Rabu (10/7/2024).


Program MAKMUR menghadirkan ekosistem pertanian komprehensif dari tahapan hulu hingga hilir, baik on farm maupun off farm dengan melibatkan banyak stakeholder, mulai dari perbankan, lembaga asuransi, penyedia agro input, hingga offtaker.

Melalui program MAKMUR, Pupuk Indonesia mendorong optimalisasi produktivitas petani baik dengan upaya pendampingan intensif serta edukasi penggunaan pupuk nonsubsidi agar hasil panen tetap maksimal.

Pupuk nonsubsidi yang digunakan dalam program MAKMUR adalah pupuk komersial yang sudah teruji mampu meningkatkan produktivitas pertanian, sehingga program ini sekaligus menjadi edukasi penggunaan agro input alternatif selain pupuk subsidi.

Selama periode Januari hingga Juni 2024, program MAKMUR telah diaplikasikan secara nasional dan berhasil mencatatkan realisasi seluas 295.904 hektare (ha) lahan dengan jumlah petani binaan sebanyak 120.320 orang.

Pelaksanaan program MAKMUR juga telah diimplementasikan untuk berbagai jenis komoditas pangan. Program ini telah mencatat peningkatan produktivitas petani padi sebesar 14% (rata-rata produktivitas meningkat dari 5,7 ton/ha menjadi 6,5 ton/ha).

Produktivitas tanaman jagung juga meningkat sebesar 23%, dari 4,7 ton/ha menjadi 5,8 ton/ha. Produktivitas tanaman tebu turut naik sebesar 3% dari 66,2 ton/ha menjadi 68 ton/ha, dan produktivitas tanaman kelapa sawit meningkat 7% dari semula 22,84 ton/ha menjadi 24,44 ton/ha.

"Sebagaimana kita ketahui, kontribusi pupuk pada produktivitas pangan mencapai 62 persen. Program MAKMUR akan mengisi kekurangan dari produktivitas yang tidak bisa dipenuhi dari pupuk subsidi. Mudah-mudahan nantinya kerja sama antara Pupuk Indonesia dengan BULOG ini bisa menciptakan ekosistem closed loop di sektor pangan, antara BUMN pangan dengan pupuk.” Rahmad menambahkan.

Bentuk dukungan Pupuk Indonesia bagi para petani lewat program MAKMUR juga dihadirkan lewat pendampingan budidaya, seperti lewat edukasi petani untuk penggunaan pupuk yang berimbang serta pengendalian hama.

Selain itu, untuk memastikan produktivitas pertanian dari segi kualitas, Pupuk Indonesia juga menyediakan layanan mobil uji tanah guna memastikan kandungan hara tanah sehingga pengaplikasian pupuk dalam budidaya program MAKMUR lebih presisi atau sesuai kebutuhan tanaman. Rekomendasi pemupukan berimbang ini diharapkan dapat menjaga kesuburan tanah secara berkelanjutan.

Sinergi BUMN antara Pupuk Indonesia dengan Perum BULOG akan memperkuat komitmen bersama dalam meningkatkan produktivitas padi nasional secara berkelanjutan, yang kemudian akan berdampak pada kesejahteraan petani dan ketahanan pangan nasional.

“Lewat upaya ini, Pupuk Indonesia bersama-sama dengan BULOG bisa bekerja sama untuk mendukung ketahanan pangan nasional. Kita memiliki masa depan yang cerah, tidak hanya untuk Pupuk Indonesia dan BULOG, tetapi untuk pertanian dan bangsa, negara Republik Indonesia,” tutup Rahmad.

Sumber: suara.com

Lebih baru Lebih lama