RAMAI: Kegiatan Rapat Pembentukan Dan Evaluasi Jejaring, Skrining Layak Hamil, ANC Dan Stunting Tingkat Kabupaten Kapuas Tahun 2024 - Foto Dok kip.kapuaskab.go.id |
RILISKALIMANTAN.COM, KALTENG- Dalam rangka peningkatan presentase capaian pemenuhan standar pelayanan Skrining Layak Hamil, presentase capaian pemenuhan standar pelayanan ANC, penurunan AKI dan AKB serta Stunting di Kabupaten Kapuas, Dinas Kesehatan pada bidang Kesehatan Masyarakat tepatnya pada seksi kesehatan Keluarga melaksanakan kegiatan Rapat Pembentukan Dan Evaluasi Jejaring,Skrining Layak Hamil, ANC Dan StuntingTingkat Kabupaten Kapuas Tahun 2024, Senin (29/7/2024) di aula Hotel Fovere Kuala Kapuas.
Kegiatan ini bertujuan untuk membuat kesepakatan bersama antara Dinas Kesehatan, Dinas terkait dan lembaga terkait serta yang berperan dalam penyelenggaraan pernikahan dengan Fasyankes tingkat pertama milik pemerintah serta kesepakatan bersama antara Puskesmas dengan fasilitas kesehatan tingkat pertama swasta tentang kerjasama jejaring pelayanan ANC dan rujukan stunting di wilayah kerja Puskesmas serta Dalam rangka memperkuat sistem pelayanan kesehatan dan pelayanan rujukan pada skrining layak hamil, ANC dan stunting.
Kegiatan dilakukan dalam bentuk rapat dengan mengumpulkan 53 orang peserta yang terdiri dari dokter Puskesmas/Pimpinan Puskesmas dan tenaga kesehatan yang melaksanakan pelayanan KIA di Kabupaten Kapuas, penaggung jawab program yang terkait dengan pelayanan Kesehatan Catin, Organisasi IBI, PPNI, pemuka agama, pengurus pernikahan di lembaga agama, dinas atau OPD terkait, dan Praktik Mandiri Bidan. Kegiatan dilaksanakan melalui metode paparan, pembahasan, diskusi interaktif, dan perumusan kesepakatan.
Narasumber pelaksanaan kegiatan ini sebanyak 2 orang yang terdiri dari tenaga ahli/ pakar yaitu 1 orang dokter Spesialis Obstetri dan Gynecologi dari RSUD dr Soemarno Sosroadmodjo dan narasumber dari Pengadilan Agama yaitu ketua Pengadilan Agama Kuala Kapuas.
Acara dibuka oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas dr.Tonun Irawaty Panjaitan,M.M yang dalam sambutannya menyampaikan bahwa banyak tantangan dalam melakukan skrining layak hamil, dimana salah satunya jumlah pus yang banyak dan pus perempuan banyak mempunyai permasalahan kesehatan.
"Maka dari itulah perlu dilakukan terobosan dengan mengoptimalkan kondisi calon perempuan yang akan menjadi seorang ibu dengan skrining layak hamil," jelasnya.
Selain AKI dan AKB, stunting juga merupakan salah satu tantangan kesehatan dan pembangunan manusia di indonesia.
"Untuk mengatasi permasalahan stunting, diperlukan upaya komprehensif dan kolaboratif yang melibatkan berbagai pihak termasuk pemerintah pusat dan daerah, masyarakat, dunia usaha dan organisasi pemerintah melalui intervensi baik spesifik dan sensitif berbasis bukti," tambahnya.
Dengan mengundang beberapa lintas sektor dan lembaga di masyarakat, Dinas Kesehatan memandang perlu melakukan kegiatan ini dengan baik, dengan harapan kegiatan ini dimasa mendatang secara signifikan dapat menurunkan AKI dan AKB dan penurunan stunting sesuai dengan harapan kita semua.
Sumber: kip.kapuaskab.go.id