![]() |
PELUNCURAN APLIKASI: Kegiatan soft launching dua inovasi BPBD Balangan - Foto Dok Mardiana |
RILISKALIMANTAN.COM, KALSEL– Untuk meningkatkan pelayanan tentang informasi dan arsip kebencanaan, BPBD Balangan melaksanakan soft launching dua inovasi yaitu ADIS BPBD (Arsip Digital SKPD BPBD) dan SIDIK (Sistem Informasi dan Data Digital Kebencanaan) pada, Rabu (31/8/2024) di ruang rapat BPBD Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).
Kepala Pelaksana BPBD Balangan H Rahmi, melalui Sekretaris Surya Darma mengatakan, melalui aplikasi ini nantinya arsip dan data kebencanaan yang ada di BPBD Balangan akan berbentuk digital.
Lebih lanjut ia menjelaskan, untuk inovasi ADIS ini bertujuan sebagai sarana media penyimpanan data dan informasi baik berupa teks, gambar, audio dan video, meningkatkan efektifitas, dan efisiensi penyimpanan.
"Mempermudah dalam pelaksanaan pengelolaan arsip, menghindari kehilangan dan kerusakan dokumen arsip oleh berbagai faktor," ungkapnya.
Ia juga mengungkapkan, saat ini sosialisasi terus dilakukan di masing-masing bidang agar dapat dijalankan dan dimanfaatkan untuk pengolahan data secara digital.
"Inovasi ADIS ini sangat bermanfaat diantaranya cepat ditemukan dan memungkinkan pemanfaatan arsip, atau dokumen tanpa meninggalkan meja kerja, menghemat waktu dan tenaga, dalam jangka panjang dapat menghemat biaya, mencari file berdasarkan kata kunci maupun nama file dan menemukannya dalam bentuk full text dokumen, berbagi arsip dapat dilakukan dengan mudah, serta mudah dalam membackup dan merecovery data ke dalam media penyimpanan yang compatible," ujarnya.
Sementara itu untuk inovasi SIDIK lebih difokuskan pada data digital kebencanaan seperti karhutla, banjir, tanah longsor, angin puting beliung, kebakaran pemukiman dan lainnya, sehingga dengan adanya inovasi SIDIK ini memudahkan masyarakat untuk mengetahui dan mengakses data kebencanaan melalui digital.
"Kami berharap melalui dua inovasi mengarsip secara digital ini dapat memudahkan masyarakat untuk mengakses data, mengatasi risiko rusaknya dokumen kertas atau buram karena usia sehingga dapat diminimalisir karena tersimpan secara digital, kemudian mudah dalam membackup dan merecovery data ke dalam media penyimpanan yang compatible, menghemat tempat penyimpanan arsip, karena ruang penyimpanan hanya digunakan untuk arsip-arsip tertentu saja dan meningkatkan keamanan, karena mekanisme kontrol secara jelas," tutupnya.
Penulis: Mardiana